Menhan RI Buka Konferensi Ulama Sufi Internasional di Kajen

  • 09 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jend. TNI Purn. Ryamizard Ryacudu membuka secara resmi Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) yang digelar di pendopo Bupati Pekalongan di Kajen, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019). Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug oleh Menhan RI didamping  Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahli Thariqah al-Mutabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Mufti India Syekh Abu Bakar Ahmad, dan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si.

Dalam sambutannya, Menhan menjelaskan sejarah peran ulama tarekat dalam memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan Indonesia. “Ajaran para ulama tarekat menjadi akar tumbuhnya nasionalisme dan bangkitnya perlawanan terhadap Belanda,” jelasnya. Menhan berharap hal tersebut dapat diteruskan oleh ulama tarekat saat ini dengan berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI. “Ulama tarekat harus berada paling depan untuk menjaga rumah kita yaitu NKRI yang tercinta ini,” harapnya.

Hal yang sama diutarakan oleh Habib Lutfi dalam sambutannya. Di tengah kobaran konflik yang tak berkesudahan ini, tarekat berperan penting. “Peranan tarekat sangat diperlukan untuk keamanan dunia,” tegasnya. Sementara itu Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si selaku ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap tamu undangan yang hadir baik dari luar mupun dalam negeri.

“Kami atas nama panitia mengucapkan selamat datang kepada para peserta yang akan mengikuti acara World Sufi Forum ini. Kami juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu jalannya acara ini sehingga acara ini berjalan dengan baik, lancar dan insya Allah nanti akan memunculkan hikmah yang luar biasa utamanya adalah untuk kemaslahatan kita semua, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia,” ujar Bupati.

Lebih lanjut selaku Ketua Panitia, Bupati menjelaskan kegiatan-kegiatan yang mengiringi jalannya Multaqo Sufi Internasional yakni antara lain pembukaan, sidang pleno Komis A dan B yang diselenggarakan di Hotel Horison dan Santika Kota Pekalongan, kemudian untuk Komisi C dan D akan diselenggarakan di sekitar acara pembukaan di Kajen. “Disamping itu dalam kegiatan ini akan ada pembentukan organisasi Sufi Internasional, Kirab Merah Putih yang diikuti 2500 peserta. Kemudian ada juga pameran dari Kementerian Agama RI dan pameran produk UMKM Kabupaten Pekalongan,” imbuh Bupati.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Kota Santri itupun mempromosikan akan potensi yang dimiliki Kabupaten Pekalongan. “Potensi Kabupaten Pekalongan salah satunya adalah sarung. Silahkan para tamu undangan yang datang dari seluruh dunia berbelanjalah sarung di Kabupaten Pekalongan, insya Allah akan tambah barokah. Disamping itu juga batik. Kami memproduksi batik hamper 70 persen produksi nasional yang diproduksi di Kabupaten Pekalongan,” terang Bupati.

Dan atas nama segenap panitia, Bupati Asip Kholbihi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran Menhan dan seluruh pejabat yang hadir, para tamu undangan baik dari luar maupun dalam negeri. “Mudah-mudahan kehadiran bapak-ibu menambah keberkahan bagi Kabupaten Pekalongan, bagi Provinsi Jawa Tengah dan khususnya bagi Bangsa Indonesia,” tandasnya.

Pertemuan sufi dunia ini diikuti oleh 3500 peserta yang terdiri dari mursyid, muqaddam, badal, khalifah tarekat-tarekat mu’tabarah dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, hadir pula 87 ulama dari 36 negara. Pembukaan Konferensi Ulama Sufi Internasional dihadiri antara lain Kasum TNI Letjen Supriyanto, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Sayid Abdullah, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono, para Bupati dan Walikota, para pengurus NU, para Dirjen dari Kementerian Agama dan Kementerian Pertahanan, para Mursyid, para Masyayih lainnya.

Berita Terkait