LOKALISASI DOROKANDANG RESMI DITUTUP

  • 27 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG-Jelang satu hari peringatan hari jadi kabupaten Rembang ke- 276, tempat lokalisasi di desa Dorokandang Kecamatan Lasem akhirnya tidak akan ada aktivitas prostitusi lagi. Bupati Rembang H. Abdul Hafidz menghadiri acara tasyakuran di tempat tersebut, Kamis (26/7/2017) yang juga diikuti oleh 14 eks mucikari, tokoh masyarakat setempat, Dandim 0720 Rembang, Letkol Inf Darmawan Setiady, Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso, Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Lasem dan Kepala Desa se Kecamatan Lasem.

Pembersihan tempat prostitusi tersebut patut diacungi jempol. Pasalnya keberhasilan ini berkat koordinasi yang baik dari jajaran Forum Koordinasi Kecamatan (Forkopimcam), MUI, tokoh ulama dan tokoh masyarakat di dalam melakukan pendekatan persuasif kepada mereka yang terjerumus di jalan yang salah itu, sedikitpun tidak ada tindak kekerasan yang terjadi.

Pendekatan secara kekeluargaan dimulai sejak awal tahun ini, beberapa kali pengajian juga digelar di lokalisasi tersebut sebagai bentuk siraman rohani. Selanjutnya pemkab juga memfasilitasi pelatihan pembuatan tempe bagi para mucikari yang langsung mendatangkan narasumber eks PSK Dolly Surabaya dan kemudian disusul pelatihan membatik dari pihak Pemerintah desa.

Bupati menuturkan pemkab dalam pembersihan prostitusi ini membantu dalam bentuk pendampingan berupa pelatihan life skill dan permodalan usaha. Harapannya eks Mucikari bisa beralih mata pencaharian yang halal.

“Pemerintah sadar harus bertindak cepatuntuk mereka bisa cepat bergerak agar sumber perekonomian mereka tidak terputus. Dana stimulan untuk modal usaha akan kita berikan besok (saat upacara hari jadi kabupaten Rembang ke 276 tanggal 27 Juli 2017). Nanti kalau tidak cukup maka kita akan fasilitasi melalui perbankan atau dari CSR perusahaan- perusahaan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada para eks mucikari yang telah bersedia dengan ikhlas meninggalkan dunia hitam. Menurutnya manusia yang mulia adalah mereka yang ingin lebih baik dari hari sebelumnya.

Keberhasilan penanganan penyakit masyarakat di Dorokandang akan dijadikan pintu masuk untuk penertiban segala bentuk penyakit masyarakat di daerah lain. Pemkab berharap Rembang bisa menjadi kabupaten yang kondusif dan bersih dari penyakit masyarakat.

Salah satu eks Mucikari, Jasmi mengaku senang bisa berhenti dari pekerjaan haram itu. Ia sekarang sudah memulai usaha warung kopi, dan rencananya jika diberikan bantuan modal dari pemerintah akan digunakan untuk tambahan modal usahanya.

“Kalau dikasih uang nanti ya buat tambahan modal usaha mas. Kemarin saya tidak ikut pelatihan membatik, tapi saya sudah buka usaha warung kopi, “ tandasnya. (Kontributor Humas Rembang)

Berita Terkait