Kader PKK Dituntut Waspada Peredaran Paham Radikalisme

  • 18 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

UNGARAN – Para kader PKK diminta ikut mewaspadai beredarnya paham radikalisme di masyarakat. Termasuk, pemahaman keliru yang bertentangan dengan keilmuan yang justru merugikan masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Taj Yasin, saat acara Penerimaan Tim Penilai Lomba UP2K PKK Tingkat Jateng Tahun 2019, di Gedung Wanita Kompleks Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (18/11/2019) pagi. Imbauan itu mengingat masih ada pemahaman keliru yang dapat merugikan pembangunan kependudukan dan keluarga.

Dia mencontohkan, paham yang menolak operasi caesar dengan alasan tertentu, yang dapat mengakibatkan kenaikan angka kematian ibu dan bayi. Padahal operasi caesar merupakan langkah alternatif untuk menjaga kesehatan ibu melahirkan dan bayinya. Ada pula penolakan terhadap imunisasi yang sebenarnya untuk mencegah anak terkena penyakit tertentu. Pemerintah pun sudah menjamin kehalalan zat yang digunakan untuk imunisasi.

“Hal ini menunjukkan paham semacam itu juga berdampak buruk terhadap pembangunan keluarga dan kependudukan,” katanya.

Di hadapan Bupati Semarang dan para pengurus TP PKK Kabupaten Semarang, Nawal menegaskan, paham yang merugikan itu harus dihadapi dengan kerja keras para kader di lapangan. Caranya dengan meyakinkan warga, jika program pembangunan keluarga dan kependudukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemaslahatan umat.

Terkait  kegiatan lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (UP2K PKK), istri Wakil Gubernur Jateng ini juga berharap agar seluruh kader terus menggerakkan kegiatan ekonomi produktif . Sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.

“Kegiatan (ekonomi produktif) ini harus terus dilakukan secara berkesinambungan. Jangan hanya pada saat ada lomba saja,” selorohnya.

Bupati Semarang Mundjirin menjelaskan, program pembangunan keluarga dan kependudukan di Kabupaten Semarang dilakukan secara lintas sektoral. Setiap lembaga terkait melakukan kerja sama dan saling mendukung. Di antaranya kerja sama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, yang dilakukan TP PKK bersama Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya..

“Jumlah Angka Kematian Ibu di Kabupaten Semarang terhitung rendah, di bawah seratus (per 100 ribu kelahiran hidup) dan akan terus ditekan di bawah angka 70 (per 100 ribu kelahiran hidup). Ini bentuk komitmen Pemkab Semarang dalam menyejahterakan warga,” ujar Bupati.

Sedangkan pembinaan usaha ekonomi produktif di tingkat rumah tangga, imbuhnya, mendapat pembinaan oleh Dinas koperasi UKM dan Perindag. Misalnya, pemberian izin usaha mikro secara gratis bagi warga yang membutuhkan. Selain itu ada pula bantuan modal bagi pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usahanya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Semarang Bintang Narsasi Mundjirin saat paparan mengatakan, kegiatan UP2K PKK di Desa Kebondalem Kecamatan Jambu menjadi lokasi andalan dalam lomba kali ini. Berbagai produk makanan dan kerajinan dihasilkan oleh para kader PKK untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

“Di seluruh kecamatan, sudah ada program UP2K PKK dengan berbagai produk termasuk makanan dan kerajinan,” ungkapnya.

 

Penulis : Junaedi, Diskominfo Kab Semarang

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait