Jepara Makin Merah, Masyarakat Diminta Lebih Peduli

  • 16 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA – Dalam rentang empat hari, pasien positif Covid-19 di Kabupaten Jepara mengalami kenaikan yang signifikan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jepara dr M Fakhrudin mengatakan, sejak Kamis (11/6/2020) hinggal Minggu (14/6/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 41 orang.

Dia berharap, lonjakan tersebut disikapi masyarakat dengan baik. Bentuknya, warga semakin peduli untuk bersama-sama berupaya memutus mata rantai penularan virus korona, melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat.

“Wajar jika hal ini membuat masyarakat yang peduli Covid-19 terkejut. Keterkejutan ini akan berdampak positif, kalau kemudian merubah paradigma dan pola hidup masyarakat. Tapi kalau terkejutnya hanya sekejap, lalu setelah itu balik lagi menjadi tidak peduli, ya, sama saja,” kata Fakhrudin, Selasa (16/6/2020).

Terkait tenaga kesehatan puskesmas yang wilayahnya terpapar Covid-19, Fakhrudin menyampaikan, nakes tersebut mendapat prioritas untuk menjalani rapid test. Menurutnya, mereka dipastikan memiliki kontak erat dengan pasien-pasien positif. Karenanya, GTPP Covid-19 Kabupaten Jepara menargetkan rapid test tenaga kesehatan Puskesmas di wilayah tersebut harus segera diselesaikan begitu wilayah kerjanya terpapar.

“Kami dahulukan puskesmas-puskesmas yang wilayahnya sudah terpapar kasus positif Covid-19,” jelasnya.

Fasilitasi Hotel

Bagi mereka yang reaktif, ungkap Fakhrudin, langsung dilakukan swab untuk memastikan positif atau negatifnya dari Covid-19. Pemerintah daerah, memberikan fasilitas bagi tenaga kesehatan yang reaktif untuk menjalani isolasi mandiri di hotel yang telah disediakan. Namun, biasanya hanya sebagian yang mau, sedangkan sebagian lainnya memilih isolasi mandiri di rumah.

Ditambahkan, GTPP Covid-19 Kabupaten Jepara siap melakukan rapid test, berapapun jumlah yang dibutuhkan. Karena, di Jepara sudah ada 40 dokter puskesmas yang bisa melakukan rapid test.

“Itu belum termasuk dokter yang ada di rumah sakit,” bebernya.

Bahkan, lanjut Fakhrudin, pengambilan sampel swab tak lagi hanya dilakukan di rumah sakit seperti pada awal-awal pandemi.

“Sekarang Puskesmas bisa. Bahkan ada yang kami lakukan on site,” tandasnya.

Penulis : Sulismanto
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait