Inovasi Desa Diharapkan Diaplikasikan di Desa Lain

  • 06 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA INFO – Sejumlah inovasi baik produk, alat maupun program di desa, diharapkan bisa ditiru dan diaplikasikan di desa lain. Sehingga, inovasi itu berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat dan pembangunan di desa tersebut.Hal itu disampaikan Kabid Sumberdaya dan Kesewadayaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermasdes) Kabupaten Purbalingga, Dedi Kurniawan saat memimpin Tim Monitoring Inovasi Tepat Guna di Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari, Selasa (5/3). Inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku-pelaku pembangunan dan usaha di desa.”Misalnya di sini, ada inovasi mesin pembuat molen karya bapak Sudiyo. Yang tadinya secara manual hanya bisa membuat 300 buah molen per hari, dengan alat ini bisa lima kali lipat. Inovasi ini sebaiknya dapat dibagikan kepada warga lain atau warga dari desa lain yang ingin berwirausaha,” katanya.

Lebih lanjut, Tim Monitoring Inovasi Tepat Guna tersebut merupakan tindak lanjut dari program inovasi dari 224 desa se-Kabupaten Purbalingga yang pada akhir tahun lalu sudah dipamerkan dalam Bursa Inovasi Desa. Monitoring sudah dilakukan sejak akhir bulan lalu dan akan berakhir pada pertengahan bulan ini. Adapun lokasinya tersebar di 12 desa di 11 kecamatan.

Masing-masing, di Kecamatan Kemangkon Desa Bakulan dengan inovasi pengaman regulator pada motor, di Desa Karangtengah berupa sepeda kostum untuk disabilitas. Di Desa Pagerandong Kecamatan Kaligondang berupa angklung tiga nada, di Desa Bojanegara Kecamatan Padamara berupa speener dari galon air mineral dan di Desa Candinata Kecamatan Kutasari berupa mesin pemipil jagung.

Kemudian di Desa Kecamatan Bojongsari Desa Kajongan berupa alat pembuat makanan molen dan Desa Bumisari berupa alat pengering gula serbuk. Di Kecamatan Kemangkon, Desa Jetis berupa mesin pembuat paving blok dari limbah plastik dan Desa Kalialang berupa fitur aplikasi Sima Desa. Di Desa Talagening Kecamatan Bobotsari inovasinya yaitu pompa hidran komunal dan Desa Siwarak Kecamatan Karangreja berupa mesin pengupas dan perajang nanas.

Adapun di Kecamatan Karanganyar Desa Jambu Desa berupa baju karnaval dari limbah kain batik dan Desa Karanganyar berupa alat pencabut rumput tanaman padi. Sedangkan di Desa/Kecamatan Pengadegan, inovasi berupa manajemen budi daya ikan lele komunal.

Sementara itu, Sudiyo, pencipta alat pembuat molen dari Desa Kajongan berharap, temuannya bisa bermanfaat bagi orang banyak dan memajukan desanya. Dia juga berharap, ke depan, pemerintah bisa memfasilitasi dalam hal penjualan alat tersebut ke khalayak. “Barangkali ada warga lain membutuhkan alat, saya akan membantu,” katanya yang juga membuat alat pemisah mesin ijuk untuk membuat sapu yang memiliki cara kerja yang sama dengan alat pembuat makanan molen.

Tim Monitoring Inovasi Tepat Guna di wilayah Kecamatan Bojongsari kemarin didampingi Kasi PMD Kecamatan Bojongsari, pendamping desa, pendamping lokal desa dan tim pendamping inovasi desa (TPID) Kecamatan Bojongsari serta perangkat desa Kajongan.

Berita Terkait