Ganjar Pranowo “Sebanyak 32 Ribu SKTM dianulir”

  • 12 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MUNGKID-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut 32 ribu lebih Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).terpaksa dicoret atau
didiskualifikasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
tingkat SMA/SMK se JawaTengah karena terindikasi palsu dan tidak
sesuai kondisi sebenarnya.

“Sebanyak 62.456 siswa menggunakan SKTM. Lolos seleksi sejauh ini
sebanyak 26.507 ribu siswa. Sementara sedikitnya 32 ribu siswa
diantaranya terpaksa didiskualifikasi karena diduga menggunakan SKTM
palsu,” kata Ganjar usai upacara pembukaan Tentara Manungal Masuk Desa
(TMMD) ke 102 Tahun 2018 di lapangan Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Jawa Tengah Selasa (10/07).

Menurut Ganjar, jumlah temuan SKTM palsu tahun ini lebih banyak
dibanding tahun lalu dan sangat memprihatinkan.

“Tahun kemarin 2017 PPDB kita hanya mencoret 168 siswa lebih masa
sekarang 32 ribu lebih kita coret, Ini demoralisasi terjadi dimana
mana, ini tidak baik saya harus bicara tegas,” mbuhnya.

Ganjar meminta agar panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dan
pihak sekolah segera melakukan verifikasi faktual data calon siswa
yang menggunakan

“Kita minta semua sekolah sebelum mengumumkan untuk melakukan
verifikasi kembali. Kepala Sekolah dan guru untuk turun semua
melakukan verifikasi calon siswanya,” imbuhnya. Hal tersebut
dikatannya saat menghadiri TMMD yang dipusatkan di Bandongan,
Kabupaten Magelang.

Maraknya peredaran SKTM palsu, menurut Ganjar karena banyak yang
memanfaatkan celah kuota 20 persen untuk orang miskin di tiap sekolah.
Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 17 tahun 2017 bahwa setiap sekolah wajib menyediakan kuota 20
persen.

“Alokasi untuk SKTM minimum 20 persen sampai 30 pesen gak ada
maksimumnya. Namun hinga saat ini total keseluruhan sekolah masih
kekurangan siswa jumlahnya mencapai 200 orang,” terangnya.

Agar tidak terulang kembali, Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan
(Disdik) Jawa Tengah akan segera melakukan evaluasi.  “Problem
besarnya adalah data. Basis data sistim kita perbaiki dan peketat
seleksi di lapangan. Kkita juga akan menghadap pak mentri, memberikan
catatan catatan untuk perbaikan ditahun depan,” lanjut Ganjar.

Para orang tua calon siswa juga dihimbau agar tetap mengutamakan
kejujuran terkait penggunaan SKTM dalam PPDB Jawa Tengah dari jalur
keluarga tidak mampu.. “Kita kan mendidik anak anak kita untuk jujur
berbudi pekerti, Ya orang orang tua jangan ‘ngapusi’ masa untuk
pendidikan begitu,” pesan Ganjar.***) Widodo Anwari Humas dan protokol
Setda Kabupaten Magelang.

Berita Terkait