DROPING AIR BERSIH DI DAERAH RAWAN KEKERINGAN

  • 28 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA MUNGKID-Memasuki musim kemarau sejumlah desa di Kabupaten Magelang terancam kekeringan. Data dari BPBD ada delapan desa yang akan mulai mengalami kesulitan air di awal musim kemarau ini.

Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan sejauh ini sudah ada satu desa yang meminta droping air. Yakni, Dusun Tubansari, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, yang meminta dropping air bersih. Pihaknya telah menindaklanjuti permintaan warga tersebut dengan mengirimkan 1 tangki atau sebanyak 5.000 liter.

“Selanjutnya hari ini kami dropping lagi 2 tangki atau sebanyak 10.000 liter. Dropping akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan warga dan assesment di lapangan,” ujarnya. Selain Margoyoso desa lain yang terancam kekeringana adalah Desa Banyudono (Kecamatan Dukun), Bumiharjo, Kenalan, Kembanglimus, Wringinputih, Candirejo, dan Tegalarum (Kecamatan Borobudur). “Delapan desa ini yang selalu minta dropping air bersih setiap musim kemarau,” ujar Edy.

Edy melanjutkan, masih perlu ada kajian geologis yang mendalam untuk mengetahui penyebab terjadinya kekeringan di wilayah tersebut. Hanya saja dari pengamatannya, desa-desa tersebut berada di daerah dengan kontur tanah batu kapur sehingga tidak memiliki air bawah tanah.

“Desa Kenalan Kecamatan Borobudur misalnya, masuk desa yang paling cepat kekeringan karena memang tanahnya bebatuan sehingga tidak punya air bawah tanah,”ungkap Edy.

Menurutnya, dropping air bersih menjadi salah satu upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan warga akan air bersih. Permintaan dropping air itu sendiri setiap tahun fluktuatif tergantung musim masing-masing daerah. Dia mencontohkan, pada 2016 lalu nyaris tidak ada permintaan dropping air karena hujan terjadi sepanjang tahun.**) Widodo Anwari Humas dan Protokol setda Kabupaten Magelang.

Berita Terkait