Dinkominfo Bakal Optimalkan Telecenter

  • 24 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Kota Pekalongan – Sebagai langkah inovatif yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Pekalongan dalam mengoptimalkan pemanfaatan telecenter di Kota Pekalongan, usai rapat koordinasi persiapan assessment telecenter rt/rw, Tim Pendamping TIK Kecamatan diberikan pembekalan dan pendampingan monitoring telecenter di Ruang Broadband Learning Center (BLC) Dinkominfo Kota Pekalongan, Selasa (23/4/2019).

Sebanyak 200-an telecenter yang dikelola oleh Dinkominfo Kota Pekalongan ini akan dimonitoring atau disurvei tingkat kebermanfaatan dan pengelolaannya. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Sistem Informasi dan Persandian Dinkominfo Kota Pekalongan, Harry Rudiyanto SKom MM. “Adanya telecenter ini bermula dari pusat berkumpulnya masyarakat untuk memanfaatkan Community Access Point (CAP) atau Pangkalan Akses Komunitas untuk membuka layanan akses informasi, memberdayakan potensi masyarakat serta meningkatkan layanan publik dan informasi,” terang Harry.

Dijelaskan Harry, telecenter memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengakses informasi dengan mudah, serta mengolah dan memanfaatkan informasi untuk memperoleh nilai tambah. “Keragaman manfaat telecenter tentu bergantung dari kreativitas pengelolanya, misalnya dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti bisnis online. Selama ini telecenter di Kota Pekalongan dikelola oleh pengelola mandiri di masyarakat, beberapa kelurahan juga memiliki lembaga kecil yang mengelola,” ungkap Harry.

Harry berharap pengelola telecenter dapat lebih mengoptimalkan kreativitasnya untuk mengelola telecenter agar masyarakat memanfaatkan dengan baik. “Oh ya, Dinkominfo Kota Pekalongan pada pameran keterbukaan informasi lalu juga memberikan seminar bagi para pengelola telecenter tentang bisnis online, semoga pengelolaannya semakin optimal,” jelas Harry.

Hari ini dilakukan pembekalan untuk kegiatan survei telecenter dengan instrumen yang lebih lengkap. Dari hasil survei ini akan diklasifikasikan telecenter yang optimal, kreatif, dan sebagainya. Tentunya ini sebagai dasar untuk kebijakan penggunaan tecenter ke depannya. “Untuk survei, kami gunakan instrumen berupa aplikasi. Tentu berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini ada tambahan untuk foto telecenternya,” pungkas Harry.

Berita Terkait