Cegah Penularan TBC, Wonosobo Libatkan Masyarakat

  • 28 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO – Pelibatan masyarakat dibutuhkan dalam upaya pencegahan penularan penyakit tuberculosis (TBC). Pelibatan tersebut bisa berupa peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap TBC, tata kelola penanganan, serta pencegahannya.

 

 

 

“Untuk memutus mata rantai penyebaran TBC, maka perlu meningkatkan peran serta masyarakat dan pemangku kebijakan, dalam mendukung program pengendalian TBC serta menempatkan TBC sebagai isu utama di semua sektor,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, pada acara Podcast Ruang Publik di WebTV, beberapa waktu lalu.

 

 

 

Selain itu, jelas Afif, pemerintah akan terus berupaya agar masyarakat membudayakan pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya melalui gerakan Wonosobo terbebas dari buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF). Targetnya tahun ini adalah tahun percepatan dalam bentuk intervensi lebih jauh, dengan pemberian bantuan jamban dan septictank sehat.

 

 

 

Ia berharap, perilaku hidup sehat tak sekadar jargon, tetapi bisa menjadi gaya hidup, dengan dukungan dari berbagai pihak.

 

 

 

“Kita bangun kerja sama berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah dari sisi hulu dan hilir. Peranan dari puskesmas menjadi penting untuk menyosialisasikan kepada masyarakat, terkait penyebab dan apa yang harus dilakukan masyarakat,” tambahnya.

 

 

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Mohamad Riyanto menjelaskan, WHO telah mencanangkan tanggal 24 Maret sebagai hari TBC sedunia. Pihaknya menggelar beberapa kegiatan sebagai upaya pencegahan, pengendalian, dan, penanganan penularan penyakit TBC. Selain sosialisasi melalui siniar (podcast), Dinkes Wonosobo menggelar kegiatan pemantauan (screening) gejala TBC di beberapa lokasi.

 

 

 

“Pada prinsipnya, hari TB ini kita upayakan agar kita segera melaksanakan kegiatan screening, untuk menemukan kasus TB baru. Kemudian setelah ditemukan, kita memberikan pengobatan secara tepat waktu dan tepat sasaran,” ungkapnya.

 

 

 

Pada 2022 kemarin, imbuh Riyatno, Dinkes telah melakukan pemantauan terhadap 1.890 orang yang diduga (suspek) TBC. Dari kegiatan tersebut, ditemukan 98 persen lebih penderita TBC.

 

 

 

“Gerakan Temukan TBC Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) adalah kegiatan penemuan secara aktif dan massif, sekaligus mendorong pasien TBC untuk memeriksakan diri dan menjalankan pengobatan hingga tuntas. Harapannya, di tahun berikutnya dan seterusnya sampai dengan batas waktu yang sudah ditargetkan, eliminasi TB di kabupaten Wonosobo 2028 bisa kita lakukan,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

Penulis: Kontributor Wonosobo

Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait