BPBD Pantau Banjir Rob Kota Pekalongan

  • 03 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan terus memantau perkembangan banjir rob. Mereka bersiaga melakukan langkah-langkah tanggap bencana yang terjadi di sekitar pantai wilayah kota tersebut.

Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Saminta mengungkapkan, bencana banjir rob yang melanda hampir seluruh wilayah Kecamatan Pekalongan Utara ini, diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut sejak akhir bulan Mei kemarin akibat cuaca ekstrem.

Menurut Saminta, wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang paling terdampak adalah di wilayah pesisir Pantai Slamaran, Kelurahan Krapyak.

“Banjir rob ini melanda hampir semua wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang ada di tujuh kelurahan, namun yang paling terdampak di wilayah Slamaran, Kelurahan Krapyak setinggi 50-80 sentimeter atau selutut lebih dari paha orang dewasa. BPBD Kota Pekalongan telah mengevakuasi warga yang rumahnya terendam rob tinggi maupun yang mengalami sakit ke tempat pengungsian atau kerabatnya yang lebih aman,” terang Saminta saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (3/6/2020).

Dirinya mengungkapkan, selain di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, banjir rob juga terjadi di wilayah Tirto RW 03, Kecamatan Pekalongan Barat dan Jalan Semarang, Kecamatan Pekalongan Timur. Namun, banjir rob di dua wilayah tersebut tidak separah di Kecamatan Pekalongan Utara.

“Untuk yang di Kecamatan Pekalongan Barat terjadi karena luapan Sungai Meduri sebagai dampak gelombang pasang beberapa hari ini. BPBD bersama warga sudah menutup tanggul yang bocor dengan karung isian tanah ( _sand bag_ ) sebagaimana langkah awal penanganan banjir rob,” tuturnya.

Saminta menambahkan para warga terdampak banjir rob telah diungsikan ke tempat pengungsian yang lebih aman di sekitar wilayah tersebut. Sebanyak lima lokasi tempat pengungsian telah disiapkan untuk menampung warga yang rumahnya tergenang banjir rob.

“Untuk pengungsian warga, kami evakuasi ke beberapa titik lokasi yakni Musala Al-Aqso Slamaran per malam hari tadi atau Selasa malam (2/6/2020) sebanyak 54 orang, di Masjid Sunan Kalijaga Slamaran ada 37 orang, Masjid Muhajirin Slamaran ada 30 orang, di UPT Laboratorium Slamaran Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan ada delapan orang, dan di Kecamatan Pekalongan Barat tepatnya di Aula Kelurahan Tirto ada 10 orang pengungsi,” pungkasnya.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait