Batasi Ruang Gerak Pemudik

  • 07 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BLORA – Camat bersama lurah dan kades diminta untuk terus memantau serta membatasi ruang gerak pemudik, utamanya yang orang dalam pemantauan (ODP) agar bisa melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah selama 14 hari.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Blora Komang Gede Irawadi saat menyampaikan update kondisi terkini tentang persebaran Covid-19 di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (6/4/2020).

“Jumlah pemudik hingga saat ini mencapai 13.429 jiwa. Saat ini ODP atau orang dalam pemantauan jumlahnya mencapai 577 orang, selesai pemantauan 129 orang dan sisanya ada 448. Sedangkan PDP dan Positif Corona tidak ada. Semoga kondisinya bisa seperti ini terus, tidak ada PDP dan tidak ada positif Corona. Sedangkan ODP semoga segera selesai dipantau dan semuanya sehat,” ujar sekda.

Direktur RSUD dr R Soetijono Blora Nugroho Adiwarso menyatakan, karena saat ini tidak ada pasien yang di rawat di ruang isolasi RSUD Blora, dalam 2-3 hari ini dimanfaatkan untuk melakukan rehab kamar isolasi.

“Rehab kamar isolasi dilakukan agar standar keamanannya lebih baik, sehingga lebih aman untuk pasien dan tenaga medis,” terangnya.

Ditambahkan, bagi seluruh masyarakat yang menunggu pasien rawat inap di rumah sakit maupun pasien yang akan periksa kesehatan diminta untuk menggunakan masker agar bisa saling menjaga dan meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Blora Sarmidi menyampaikan, hingga kini stok bahan pangan atau sembako di Kabupaten Blora masih aman. Terutama untuk beras jumlahnya masih 11.268 ton dan saat ini masih berlanjut musim panen sehingga stok aman hingga lima bulan kedepan.

Menurutnya, lonjakan harga menjelang bulan Ramadan ini yang paling tinggi adalah gula pasir. Sehingga Pemkab Blora menurutnya akan segera menggelar operasi pasar.

“Harga sembako masih dalam batas ambang toleransi. Sedangkan untuk gula pasir hingga detik ini harganya Rp18 ribu per kilogram. Sesuai dengan arahan bapak bupati, kita akan segera lakukan operasi pasar,” tegas Sarmidi.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan beberapa bantuan kepada Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diterima oleh Komang Gede Irawadi. Yakni, bantuan alat pelindung diri (APD) dari Baznas Kabupaten Blora berupa sarung tangan medis 1.000 pasang, coverall 100 pcs, masker bedah 75 box, dan jas hujan 130 pasang.

Selain itu, juga diserahkan bantuan dari Dinas Pendidikan berupa paket alat cuci tangan pakai sabun sebanyak 1.555 untuk sekolah-sekolah. Selanjutnya bantuan dari CSR PT Semen Gresik berupa satu box sterilisasi Corona dan dua buah tandon air untuk fasilitas cuci tangan pakai sabun.

Terakhir adalah penyerahan bantuan donasi penanggulangan Covid-19 dari komunitas Cerita dari Blora, Alisa Khadijah ICMI, dan AMSB. Seluruh bantuan ditampung di Posko untuk dilanjutnya disalurkan kepada yang membutuhkan.

Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora ini berada di Kantor Setda yang dibuka mulai 07.00 WIB hingga 21.00 WIB setiap harinya untuk menerima dan menyalurkan bantuan.

Penulis : Tim Liputan Prokompim Setda Blora

Editor : Di, Diskominfo Jateng*P

Berita Terkait