Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pelaku Pariwisata Harus Bertahan
- 27 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

PURWOREJO – Pandemi virus Corona (Covid-19) mengakibatkan hampir semua lini kehidupan terganggu, tidak terkecuali sektor pariwisata. Namun pemerintah daerah bersama para pelaku wisata harus bertahan untuk terus melanjutkan kehidupan dan masa depan.
“Jasa transportasi, jasa penginapan, bahkan para pengrajin suvenir dan penjual makanan minuman ikut terimbas. Kita tidak boleh menyerah begitu saja. Kita harus bisa bertahan untuk terus melanjutkan kehidupan dan masa depan,” tegas Bupati Purworejo Agus Bastian, saat menghadiri acara Kopdarnas FORPPI III (Kopi Darat Nasional Forum Pelaku Pariwisata Indonesia ketiga) di Pantai Dewaruci, Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Selasa sore (25/8/2020).
Diakui, Pemkab Purworejo tengah gencar melaksanakan pembangunan, terutama di sektor pariwisata sebagai primadona untuk meningkatkan perekonomian daerah. Apalagi, 2020 ini sebenarnya menjadi puncak kunjungan wisata Purworejo dalam Romansa Purworejo 2020.
Menurutnya, seiring adaptasi kebiasaan baru atau new habit, masyarakat sudah dapat menjalankan kegiatan ekonomi, pariwisata, sosial dan keagamaan. Tempat-tempat wisata dan sarana pendukung pariwisata lainnya, juga sudah boleh dibuka meskipun harus tetap menerapkan protokol kesehatan yakni kewajiban memakai masker, menjaga jarak antarindividu dan sering mencuci tangan memakai sabun.
“Mulai hari ini, kegiatan wisata di Purworejo mulai bergerak. Paling tidak 50 persen tempat pariwisata di Purworejo siap dibuka kembali. Semoga roda perekonomian dari sektor yang lain juga dapat berjalan kembali dan semangat kita bersama dapat mengalahkan virus corona,” imbuh Agus.
Kendati begitu, dia menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam menekan penyebaran Covid-19. Apalagj, setelah Kabupaten Purworejo sempat berada di zona hijau, kini penambahan kasus positif baru cukup banyak terjadi.
“Jangan takut berwisata, yang penting jalankan protokol kesehatan. Pengawasan melekat atau waskat harus dijalankan setiap individu,” tandas Agus.
Ketua Panitia Arum Sri Setyoningtyas menjelaskan, event tahunan ketiga yang digelar selama dua hari, mulai 25-26 Agustus 2020 ini, merupakan ajang silaturahmi dan bentuk sinergi semua pelaku pariwisata, mulai dari tour guide, tour leader, resto, hotel dan pusat oleh-oleh.
Arum menerangkan, selain bursa wisata, pada hari pertama juga akan ada kegiatan sarasehan, hiburan malam dan peserta menginap di tenda pinggir Pantai Dewaruci.
“Hari kedua diadakan gowes bareng, naik perahu dari Pantai Ketawang menuju wisata Sidandang, Desa Kaligono untuk mencetuskan pasar kali, serta mengunjungi kota tua di Purworejo,” bebernya.
Dirinya dan seluruh pelaku wisata berharap, agar pariwisata di Indonesia kembali bangkit meskipun di tengah pandemi Covid-19. Ia menambahkan, seluruh pelaku wisata berkomitmen menjalankan protokol kesehatan, dalam upaya memutus mata rantai penularan virus corona di tempat-tempat wisata.
Penulis : ro/Pemkab Purworejo
Editor : dnk/ulDiskominfo Jateng