TMMD Wonogiri Buka Akses Jalan Antarprovinsi

  • 01 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Pembangunan jalan tembus sepanjang dua kilometer yang menghubungkan antara Desa Sumberagung, Kecamatan Pracimantoro dan Dusun Wota Wati, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, DIY dikerjakan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahap II Tahun 2020 Kabupaten Wonogiri. Perbaikan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan penghubung dua provinsi tersebut bakal membawa dampak besar, khususnya di sektor perekonomian.

Pembukaan TMMD sendiri dilaksanakan secara sederhana di ruang transit Pendapa Kabupaten Wonogiri, Selasa (30/6/2020). Pembukaan dilakukan dengan penandatangan dan penyerahan naskah kegiatan TMMD Sengkuyung tahap II tahun 2020 dari Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada Komandan Distrik Militer 0728/Wonogiri Letkol Inf Imron Masyhadi.

Camat Pracimantoro Warsito mengapresiasi dibukanya akses jalan yang dulunya hanya berupa jalan setapak. “Jalan itu awalnya hanya jalan setapak. Tapi akses itu sangat vital dan sangat membantu masyarakat,” terangnya.

Ditambahkan, untuk TMMD tahap kedua, ditargetkan bisa menyelesaikan pekerjaan makadam jalan sepanjang 669 meter, lebar empat meter, dan tinggi 1,9 meter. Kegiatan itu menelan biaya sekitar Rp 887.526.000 yang berasal dari dana APBD Provinsi Jateng Rp155.000.000, APBD Kabupaten Wonogiri Rp592.550.000, serta swadaya masyarakat Rp139.976.000.

“Dengan adanya akses jalan tembus ini, kami sangat yakin roda perekonomian akan tergerak, ” ujar Warsito.

Kepala Desa Sumberagung, Pracimantoro, Suyono, menambahkan, menilik dari riwayat jalan itu sendiri ada sejarah panjang antara dua desa tersebut. Di mana di Desa Sumberagung terdapat sebuah sumber mata air yang berasal dari sungai bawah tanah yakni sumber air Luweng Songo. Luweng tersebut sudah dimanfaatkan sejak 2019 silam untuk mencukupi kebutuhan air bersih ratusan KK di empat desa, yakni Desa Sumberagung, Joho, Petir dan Gambirmanis, lengkap dengan jaringan pipanisasi yang dikelola BUMDes setempat.

Ia menyebut, luweng tersebut memiliki kedalaman vertikal sekitar 33 meter, horisontal 175 meter, dan mampu mengeluarkan air dengan debit air 22 liter per detik.

“Akses jalan yang dibangun ini sangat membantu masyarakat di dua wilayah. Seperti biasa, setiap musim kemarau, banyak sekali warga Desa Pucung, Girisubo yang mengambil air ke sumber air Luweng Songo di Desa Sumberejo ini. Sebaliknya, warga kami juga terbantu roda perekonomiannya,” tuturnya.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyambut baik kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II tersebut. Menurutnya, TMMD harus dimaknai sebagai semangat pertahanan semesta. Kebersamaan, keterpaduan dan kemanunggalan TNI, dan rakyat menjadi bentengnya, sangat luar biasa. Di mana kegiatan tersebut diinisiasi oleh TNI namun di dalamnya terdapat partisipasi masyarakat.

Menurut bupati, sasaran kegiatan itu tidak hanya dilihat dari infrastruktur publiknya. Tetapi, dapat pula dilihat adanya semangat gotong royong, yang menjadi visualisasi sebuah negara yang dimerdekakan dengan semangat kebangsaan.

“Maka di dalam kebangsaan itu di dalamnya tidak ada egosektoral, egokultural, egoagama dan keyakinan yang ada egokebangsaan. Maka representasi kegiatan ini adalah kita bisa memberikan perbaikan infrastruktur di wilayah terpencil. Tapi yang jauh lebih bermakna adalah kita bisa menjaga semangat kebersamaan, kegotongroyongan dan itulah pondasi ciri khusus yang tidak miliki negara lain,” tandasnya.

Penulis : est, Kontributor Wonogiri

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait