Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Lestarikan Adat, Batang Lakukan Kirab Pusaka Tanpa Libatkan Massa
- 08 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Menjelang Hari Jadi ke-54 Kabupaten Batang dan sebagai tanda melestarikan budaya leluhur, pemkab tetap melaksanakan prosesi adat namun sangat sederhana dan tidak berkerumun.
Para sesepuh adat yang berjumlah tujuh orang, mengirab Tombak Pusaka Kyai Abirawa beserta Keris Piyandel Adipati Pertama, Payung Sungsung Tunggul Naga dan tiga tombak pengiring, mengelilingi kompleks Kantor Bupati Kabupaten Batang.
“Besok Rabu (8/4/2020) merupakan Hari Jadi Kabupaten Batang sehingga tradisi tetap dilaksanakan tanpa kirab, tujuannya melestarikan adat,” ungkap Bupati Batang Wihaji, usai menyemayamkan Tombak Pusaka Kyai Abirawa di Gedung Pusaka, Kabupaten Batang, Selasa (7/4/2020).
Di tengah pandemi Covid-19, semua pembawa pusaka tetap mempraktikkan protokol kesehatan dan mengenakan masker.
“Pelaksanaan tradisi ini dilakukan sesederhana mungkin tanpa melibatkan masyarakat, sehingga tidak menimbulkan kerumunan massa,” tegas bupati.
Dirinya menambahkan, menjelang Hari Jadi Kabupaten Batang biasanya menggelar kegiatan doa bersama.
“Nanti malam digelar doa bersama dan Khotmil Quran secara online melalui saluran youtube Batangtv. Salah satunya mendoakan agar problem virus corona segera selesai,” tandasnya.
Salah satu keturunan Kanjeng Adipati Raden Suryodiningrat, Raden Susanto Waluyo mengutarakan, kegiatan kali ini lebih sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena masyarakat Kabupaten Batang sedang dalam suasana pandemi Covid-19. Hal itu sesuai arahan dari pemerintah pusat, untuk menghindari munculnya kerumunan massa.
“Saat prosesi kirab, dipanjatkan doa tolak bala (penangkal bencana) dalam bentuk macapat (tembang tradisional Jawa). Tujuannya supaya segala wabah dan penyakit sirna dari bumi Kabupaten Batang,” harapnya.
Penulis : Mc Batang Jateng/Heri
Editor : dnk/diskominfo jateng