Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pasar Komoditas Pertanian Diserbu Pengunjung
- 09 Feb
- yandip prov jateng
- No Comments

BANJARNEGARA – Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono membuka kegiatan pasar komoditas pertanian di halaman kompleks perkantoran Semampir (Kantor Dinperindagkop UKM dan Kantor Disnakan Ketahanan Pangan), Jumat (08/02/2019). Pasar komoditas unggulan Banjarnegara ini diikuti oleh para petani cabe dan sayuran lainnya, terutama yang baru-baru ini mengalami kesulitan karena rendahnya harga komoditas di tingkat petani.
Hadir pada acara tersebut Bupati Banjarnegara, Dandim 0704, SekretarisDaerah, pimpinan BUMN dan BUMD, pelaku usaha dan ribuan pengunjung yang didominasi kalangan pegawai. Mereka segera menyerbu pasar terbuka
yang menawarkan harga murah dengan produk yang berkualitas, seperti :cabe, kol, kacang panjang, kentang, buncis, muncang, sledri, sawi,juga aneka buah seperti : durian, manggis, duku dan lainnya.
Bupati Budhi dalam sambutannya mengatakan dengan situasi dan kondisi
dimana harga cabe di Banjarnegara mengalami harga yang rendah, Pemkab tidak tinggal diam. Dirinya telah menginstruksikan jajarannya terutama OPD yang menangani untuk membantu petani sesuai dengan kewenangan dan kemamuan yang ada.“Kita sudah instruksikan para ASN dan pelaku usaha untuk membeli cabai langsung kepada petani dengan harga yang menguntungkan petani, maka mereka kita pertemukan langsung di sini,” katanya.
Usaha lain, lanjut Budhi, adalah dengan mengadakan kerja sama
pemasaran dan penyerapan cabai, kentang dan buah-buahan.“Dan yang sangat menggembirakan minggu depan kita sudah siap untuk pengiriman 400 buah durian ke Carreforur Yogyakarta, Semarang dan Solo,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Totok Setya Winarno menambahkan, bazar diselenggarakan selama dua hari, namun kedepan dirinya akan berupaya membesarkan acara ini.“Untuk tempat saya akan minta izin ke Pak Bupati agar bisa di pendapa atau di alun-alun, agar jangkauannya lebih luas dan lebih laris lagi,”
katanya.
Totok mengatakan bahwa bazar ini untuk memantik masyarakat, utamanya PNS atau para ASN lainnya untuk peduli dengan nasib petani.“Wujud kepedulian itu adalah dengan membeli cabe dan sayuran lain langsung ke petani, bukan pada tengkulak atau pedagang pasar. Ya,disinilah tempatnya,” jelasnya.
Petani, kata Totok, membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk
membudidayakan cabai dan sayuran lain. Jika harga sampai jatuh, mereka bisa gulung tikar. Maka komoditas itu langsung dikirimkan oleh petani bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Dinperindagkop UKM serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Dari pantauan di lapangan, harga cabai dijual antara Rp. 10 ribu
hingga Rp 12 ribu. Biasanya di tingkat petani hanya Rp. 7 ribu hinggaRp 8 ribu per kilogram. Kacang panjang Rp. 2 ribu per ikat,kentang Rp. 10 ribu per kilo.Untuk buah antara lain durian dari Sigaluh Rp. 40 – 50 per butir ukuran sedang, untuk ukuran kecil Rp. 20 ribu – Rp. 25 ribu. Ada pulabuah duku yang masih tembus Rp. 15 ribu per kilo.