PUSKESMAS RAWAT INAP WURYANTORO MULAI DIBANGUN  

  • 07 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI–Sebanyak tujuh  puskesmas di Kabupaten Wonogiri yang kurang layak kondisinya segera dibangun tahun ini. Ketujuh Puskesmas itu terdiri dari enam Puskesmas rawat jalan dan satu Puskesmas rawat inap. Yakni Puskesmas Rawat Inap Wuryantoro, Puskesmas Purwantoro I, Puskesmas Jatisrono I, Puskesmas Wonogiri I, Puskesmas Pracimantoro I, Puskesmas Paranggupito, dan Puskesmas Giriwoyo II. “Ini sudah menjadi komintmen kami sebagai pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik pada msyarakat,” ungkap Bupati Wonogiri saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung rawat inap UPTD Puskemas Wuryantoro, Kamis (6/9).

            Puskesmas rawat inap Wuryantoro sebelumnya menempati bekas Kawedanan Wuryantoro sejak tahun 1968. Namun kondisi bangunannya rusak, kayu-kayunya lapuk dimakan usia dan rayap. Umtuk membangun gedung baru, bangunan Kawedanan harus dirobohkan terlebih dahulu. Gedung bekas Kawedanan Wuryantoro sendiri telah didaftarkan ke cagar budaya Provinsi Jawa Tengah. Untuk merobohkannya, harus menunggu kajian dan penilaian dari tim cagar budaya Provinsi Jawa Tengah yang suratnya telah keluar tanggal 26 Juni 2018 lalu.

            “Untuk memberikan pelayanan yangg optimal tidaklah mudah, apalagi dari tahun 1965 dibangun,jadi wajar jika gedungnya tidak representatif, sehingga kurang optimal dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Selain Puskesmas, di tahun 2018 ini kami juga akan merealisasikan beberapa pembangunan infrastruktur lain di  Wuryantoro. Pembangunan pasar Wuryantoro senilai Rp 6 miliar dan jembatan Tiken senilai Rp 1,6 miliar akan mewujudkan keinginan masyarakat menjadi Wuryantoro Kuncoro,” imbuh Bupati.

Dana pembangunan Puskesmas rawat inap ini mencapai Rp 8.169.130.000, yang sumber dananya berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp 5.194.245.000 dan sebesar Rp 2.974.885.000 dari APBD II Kabupaten Wonogiri (Dana Insentif Daerah). Pihak ketiga yang membangun Puskesmas ini adalah PT. Satriamas Karyatama dan PT. Sumber Mas dari Semarang. Proyek ini direncanakan memakan waktu 120 har kalender, dimulai per tanggal 23 Agustus – 16 Desember 2018.

“Saya meminta rekanan agar bisa satu komitmen dengan kami.  Profesionalitas harus benar-benar ditegakkan. Saya sebagai pribadi jugaakan ikut mengawal, saya tidak mentolelir kalau sampai pembangunan tidak terselesaikan. Keterbatasan waktu harus lebih dioptimalkan, maka rekanan bisa melibatkan masyarakat kami,libatkan rescourse kami.”(HUMAS-est)

Berita Terkait