KENDAL SIAP KERJASAMA DENGAN KAMPAR

  • 20 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Keberadan Kawasan Industri Kendal (KIK) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, agaknya menjadi daya tarik bagi pemerintah daerah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sehingga pemerintah daerah tersebut berencana mendirikan sebuah kawasan industri yang sama dengan yang ada di Kabupaten Kendal, bernama Kawasan Industri Kampar (KIK).

Bupati Kampar Azis Zaenal menyampaikan hal itu saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kendal, Jumat (17/11). Orang nomor satu di Kabupaten Kampar bersama dengan Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dan Sekda Kampar, Ketua Bappeda Kampar, Kadin Perindustrian Kampar, dan beberapa Kadin lainya serta staf, diterima oleh Bupati Kendal Mirna Annisa dan Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kendal Soepanjan di ruang Operation Room (OR) Setda Kendal.

“Kami sengaja ke sini, karena kami melihat di internet dan berita bahwa Kendal itu sudah bangkit dengan industrinya. Kami mau belajar mau sharing. Kebetulan di Kendal ini sudah duluan. Artinya sudah punya lahan untuk industri, pengembangan industrinya yang dikelola oleh PT Jababeka, regulasinya, RT/RW nya seperti apa, sehingga bisa berkembang pesat,” kata dia.

Azis Zaenal mengungkapkan, sebagai bupati yang baru menjabat enam bulan sejak dilantik, sebagai visi misinya akan berkontribusi membangun daerah. Kampar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, dengan 12 kabupaten/kota. Yakni terdiri dari 10 kabupaten dan 2 kota. Kampar sendiri merupakan salah satu dari 10 kabuapten yang ada di Provinsi Riau. Penduduk Riau ada 6,5 juta, dan penduduk Kampar 1 juta. Kampar dengan penduduk terbesar ke dua di Provinsi Riau setelah Pekan Baru.
“Letak Kampar sama dengan Kendal, artinya bersebelahan dengan ibu kota provinsi. Hanya saja kami tidak punya Pelabuhan laut yang luas seperti Tanjung Emas di Semarang,” ungkap dia.

Menurut Azis Zaenal dengan kondisi yang hampir mirip dengan Kabupaten Kendal dan Kampar tersebut, sebagai visi dan misi Kabupaten Kampar ada (3I). Yakni, pertama, insfrastruktur, pemerintahannya berkewajiban menyelesaiakn insfrastruktu di Kampar, seperti peningkatan infrastruktur jalan dan pembangunan jembatan. Kedua baru mencari investor dan ketiga industri. Jadi industri dibangu oleh investor.

“3I inilah, program-program yang dikenal di Kampar. Kepinginnya industri harus kita majukan di daerah Kampar. Sebab di dunia ini tidak ada suatu negara yang maju tanpa industri. Kami ingin belajar di Kabupaten Kendal. Kami juga ingin mendirikan KIK, Kawasan Industri Kampar. Kampar letaknya hampir sama dengan Kendal dari Ibu Kota Provinsi, begitu juga dengan jumlah penduduknya, tapi luasnya yang beda,” tukas dia.

Azis Zaenal menyatakan, Kampar mempunyai lahan yang banyak untuk dibangun sebagai kawasan industri. Ia melihat di dunia ini banyak negara-negara yang maju semuanya dari industri tidak ada yang bisa dari pertanian. Sehingga pemerintahanya akan mencoba mengembangkan suatu wilayah industri yang infrastrukturnya bagus, dekat denga pelabuhan bisa di ekspor barangnya, cuman produknya barangkali yang perlu akan ada sedikit perbedaan.

“Kalau di kami kebun sawit hampir setengah juta hektar. Kemudian ada karet. Disini kami harus belajar dari produk-produk knowlidnya seperti apa sehingga antinya mampu mengembangkan suatu produk yang betul-betul bisa diminati oleh luar negeri. Kalau sini kan furniture utamanya, kalau di Kampar mungkin juga bisa furniture tapi bahan bakunya bukan dari jati tapi dari pohon karet. Nah ini kan diminati juga oleh Eropa. Tinggal bagaimana produksinya itu bisa bermutu,” tandas dia.

Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan, wilayah Kabupaten Kendal telah dibangun Kawasan Industri Kendal (KIK) di Desa Mororejo Kaliwungu, yang tahun 2016 diresmikan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Kawasan Industri Kendal dibangun di atas lahan yang cukup luas kurang lebih 2.700 hektar oleh PT Jababeka dan perusahaan asal Singapura Sembawang Corporation (Sembcorp).

“Tahap pertama pembangunan kawasan sudah dilakukan di atas tanah seluas 1.000 hektar yang diproyeksikan selesai dalam 3 hingga 4 tahun ke depan,” kata dia.

Bupati Mirna menyatakan, dengan pembangunan Kawasan Industri Kendal yang sangat besar nanti, akan mampu membawa dampak positif yang besar bagi perekonomian daerah, serta dapat menciptakan lapangan kerja baru, dipastikan bakal menyerap ratusan ribu lapangan pekerjaan yang saya utamakan dari warga Kendal sendiri. Pembangunan KIK merupakan upaya untuk meningkatkan pemerataan ekonomi dan industri nasional.

Dalam satu tahun terakhir, telah ada 20 investor yang menanamkan modal di KIK dengan investasi kurang lebih sebesar Rp 4,3 triliun. Dari 20 perusahaan yang ada, lapangan kerja yang terserap bisa sebanyak 4.000 orang.
“Mayoritas investor di KIK bergerak dalam industri manufaktur atau industri furnitur. Di dalamnya ada pabrik yang baru dibangun 8 bulan dan siap beroperasi. 70 persen di KIK adalah perusahaan nasional. Pemerintah Kabupaten Kendal akan selalu terbuka untuk siapa saja dan akan selalu terbuka bagi para investor yang ingin berinvestasi di KIK. Kendal adalah daerah yang pro-investasi dan menjadi daerah pusat industri di Jawa Tengah,” timpal dia.

Bupati Mirna mengaku siap bekerjasama dalam bidang perindustrian, dalam waktu dekat akan ada komunikasi lebih lanjut mengenai kerjasama Kendal dengan Kampar. Bupati juga menyampaikan tentang pembangunan KIK dan mengenalkan potensi objek-objek wisata di Kendal. Bupati berharap akan terus terjalin kerjasama untuk saling mempromosikan daerahnya. “Perkembangan KIK cukup bagus. Beberapa pabrik sudah beroperasi dan terus bertambah. Kami juga ingin belajar dari Kampar,” kata dia.

Usai acara pertemuan dan dialog di ruang OR Setda Kendal, Bupati Kampar didampingi Bupati Kendal dan dari PT KIK kemudian dilanjutkan melakukan kunjungan langsung ke PT Kawasan Industri KendalĀ  ( Kominfo Kendal ).

Berita Terkait