SMKN Jateng, Rahim Pendidikan Berkualitas untuk Siswa Miskin

  • 16 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Jawa Tengah yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menjadi rahim pendidikan yang mampu melahirkan generasi muda berkualitas.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sejak 2014 lalu, sekolah berkonsep boarding itu telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa, terdiri dari 825 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Semarang, 336 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati, dan 676 orang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Purbalingga. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya terserap di dunia kerja maupun perguruan tinggi, baik di tingkat nasional atau luar negeri.
Alih-alih membayar mahal, SMKN Jateng justru gratis dan diperuntukkan siswa miskin yang orang tuanya tidak mampu membiayai sekolah. Siswa yang masuk melalui seleksi, akan ditempa pendidikan dan menetap di asrama. Semuanya gratis tanpa biaya. Mulai dari pendaftaran, seragam, sepatu, peralatan sekolah, asrama, hingga makan sehari-hari.
Siswa dibekali kemampuan akademik sesuai dengan jurusan. Yakni SMKN Jateng kampus Semarang ada jurusan teknik konstruksi dan perumahan, teknik elektronika industri, teknik instalasi tenaga listrik, teknik permesinan, dan teknik kendaraan ringan.
SMKN Jateng kampus Pati ada jurusan agribisnis pengolahan hasil pertanian dan teknik bodi otomotif. Sedangkan SMKN Kampus Purbalingga yakni jurusan teknik pengelasan dan teknik permesinan.
Saat ini, Pemprov Jateng terus membuka lebar akses pendidikan gratis dengan menambah 15 SMKN Jawa Tengah semi boarding tersebar di berbagai kabupaten/ kota.
“Iya masih berjalan, dan sekarang kita tambah 15 (semi boarding), karena kita ingin lebih banyak mendistribusikan akses pendidikan anak-anak yang punya porensi bagus,” ujar Ganjar Pranowo, saat ditemui di acara Gubernur Mengajar di Grobogan, Kamis (15/6/2023).
Keberadaan SMKN Jateng, papar Ganjar, salah satu upaya untuk mengangkat indeks pembangunan manusia (IPM) di Jawa Tengah, jauh lebih baik.
“Maka, akses itu kita buka khususnya SMKN Jateng. Dari 3 (SMK), kemudian kita tambah 15 (SMK) lainnya,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menerangkan, SMKN Jateng diperuntukkan siswa kurang mampu agar terus bisa bersekolah.
“SMKN Jateng sekarang menjadi idola. Anak-anaknya semangat tinggi, hubungan dengan industri oke. Setidaknya dunia lerja siap menerima mereka,” jelas Ganjar.
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Ainur Rojik mengatakan, selain dibekali kemampuan akademik dan praktik, siswa SMKN Jateng juga dikuatkan pendidikan karakter.
“Pendidikan karakter di sini juga ditekankan kepada siswa,” tuturnya.
Semangat SMKN Jateng dalam turut serta membangun sumber daya manusia masih terus akan dikembangkan.
“Untuk saat ini 80 persen lulusannya diterima di dunia kerja, dan sebagian melanjutkan di perguruan tinggi. Bahkan banyak yang kerja, dan kuliah sambil kerja di luar negeri. Di antaranya Jepang dan ada yang sedamg dipersiapkan berangkat ke Jerman,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait