Tiga Bulan Ikuti Program Demplot, Petani Brongkol Raup Untung Rp21 Juta

  • 26 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KABUPATEN SEMARANG – Program pemurnian tanah melalui demplot sawah yang digagas Bupati Semarang Ngesti Nugraha mulai menunjukkan hasil nyata. Terbukti, demplot sawah yang dikelola Kelompok tani “Tani Makmur 1”, Dusun Krajan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu mampu meraup keuntungan Rp21 juta lebih.

“Itu laba bersih dari hasil panen pada tiga bulan pertama atau seratus lima hari usai tanam,” kata Imroni, ketua Kelomtan usai mendampingi Bupati melakukan panen padi demplot sawah, Rabu (25/1/2023) siang.

Menurut Imroni, pemurnian tanah dengan pupuk organik mampu meningkatkan produksi padi. Kenaikan hasil panen berkisar antara 1 hingga 1,2 ton gabah kering panen per hektare. Dia berharap, program ini dapat terus berjalan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, program pemurnian tanah dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Saat ini, penggunaan pupuk kimia mencapai 130 kilogram per hektare dari sebelumnya 250 kilogram. Secara bertahap, penggunaan pupuk kimia bisa nol.

“Sehingga, beras yang dihasilkan nantinya lebih sehat dan bahkan menjadi beras organik yang berharga tinggi. Dengan konsep ini, petani akan semakin makmur,” jelasnya.

Selain itu, lanjut bupati, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengintensifkan pola pertanian modern. Yakni, menggunakan alat dan mesin pertanian untuk menanam padi (transplanter) maupun penggunaan drone untuk pemupukan, di areal lahan yang luas. Pada tahap selanjutnya, juga akan dilakukan intensifikasi pada sub sektor perikanan dan peternakan.

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, program pemurnian tanah dibiayai oleh APBD Kabupaten Semarang. Alokasi dana untuk bantuan benih, pupuk, dan obat-obatan, serta penyubur tanah. Ada 16 hektare demplot percontohan di 16 kecamatan, masing-masing seluas satu hektare.

“Dari hasil pengecekan panen perdana, demplot sawah di Desa Brongkol dinilai terbaik. Rata-rata terjadi kenaikan tingkat produksi sekitar 1 ton gabah kering panen per hektare,” tuturnya.

Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait