Zaman Bisa Berubah, Gotong Royong Mesti Eksis

  • 18 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Generasi muda dituntut menjadi generasi penerus yang tangguh dalam menghadapi segala tantangan, terutama tantangan untuk terus mempertahankan keutuhan bangsa. Tantangan tersebut tidak mampu dilampaui apabila kaum muda tidak menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.

“Para alumni GSNI di sini punya tugas untuk membimbing generasi muda agar siap menerima tongkat estafet kepemimpinan. Bagaimana memperjuangkan Pancasila sebagai dasar negara dan bintang penerang bagi masa depan Indonesia,” tegas Ketua DPP Persatuan Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Dr Sunarto saat menghadiri Temu Alumni GSNI Jawa Tengah di Wisma Perdamaian, Minggu (17/9).

Senada dengan Sunarto, Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi menerangkan, salah satu nilai luhur Pancasila yang harus dijunjung adalah gotong royong. Apalagi, gotong royong juga merupakan inti dari sila yang dicetuskan oleh Ir Soekarno sebagai proklamator kemerdekaan NKRI.

“Gotong royong saya maknai sebagai intisari budaya ketika kita kaitkan dengan Pancasila. Dengan semangat gotong royong rasanya kita baru bisa menuju ke arah berdikari di bidang ekonomi dan berdikari di bidang politik,” terangnya.

Mantan Bupati Purbalingga itu menegaskan, meski zaman terus berubah, namun semangat gotong royong di tengah masyarakat harus terus dikobarkan.

“Zaman bisa berubah tetapi semangat gotong royong harus tetap eksis. Gotong royong tidak memandang apa agamamu, apa etnismu. Gotong royong memiliki egalitarianisme atau kesetaraan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama,” tegasnya.

Heru mencontohkan kebijakan Pemprov Jateng untuk mengatur ketentuan berseragam ASN. Seragam khaki hanya dipakai pada Senin, Selasa ASN mengenakan baju lurik, sedangkan Rabu hingga Jumat mereka menggunakan baju batik. Tujuannya, untuk membantu UMKM lurik dan batik bergeliat.

“Ilustrasi yang membumi adalah hal kecil saat Pemprov Jateng berseragam khaki hanya hari Senin. Selasa pakai lurik sementara hari Rabu sampai Kamis mengenakan batik. Ini contoh gotong royong membantu peningkatan ekonomi rakyat,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait