Yuk Jaga Organ Reproduksi untuk Investasi Keluarga Sejahtera

  • 29 Jun
  • ikp
  • No Comments

GROBOGAN – Berbicara tentang organ reproduksi kerap kali menjadi hal yang tabu, apalagi bagi para remaja. Hal ini pula yang dirasakan oleh Yunita (17). Siswi yang bersekolah di SMK Gajah Mada Purwodadi ini merasa masih malu untuk mencari tahu tentang bagian pribadinya itu, walaupun di era internet seperti sekarang, mencari informasi lebih mudah.

“Masih malu. Nggak berani searching di internet juga soalnya kadang muncul gambar-gambar yang bikin jijik,” ungkapnya saat Seminar Kesehatan Reproduksi dalam Rangka Hari Keluarga Nasional, di Hotel Kyriad Grand Master Kabupaten Grobogan, Jumat (28/6/2019).

Gadis itu pun menyampaikan, terlalu banyak informasi di internet yang belum tentu kebenarannya. Sehingga dia tambah ragu untuk mencari tahu informasi yang dinilai sensitif tersebut.

Karenanya, begitu mendapat kesempatan menghadiri seminar dengan narasumber yang ahli di bidangnya, Yunita dengan seksama memperhatikan berbagai edukasi tentang kesehatan reproduksi.

Berbeda dengan Yunita, tiga serangkai dari SMKN 1 Purwodadi, Bella (15), Safira (16) dan Anggi (15) justru mengaku sering “kepo” dan tak segan mencari tahu tentang kesehatan reproduksi. Sebab, bagi mereka kesehatan reproduksi sangat penting untuk masa depan.

“Mumpung masih muda, jadi cari tahu tentang kesehatan reproduksi, apalagi kita cewek. Harus dijaga banget,” sahut Bella.

Ditanya bagaimana upaya menjaga kesehatan reproduksi, Bella mencontohkan dengan rajin mengganti pembalut saat menstruasi sehari minimal empat kali.

Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Yasin meminta generasi milenial agar kepo dan care tentang kesehatan reproduksinya. Dia mengajak para remaja untuk aktif mencari tahu tentang kesehatan reproduksi sejak dini. Dengan begitu mereka dapat menjaga agar organ reproduksinya sehat, karena dengan menjaga organ reproduksi dengan baik berarti sudah berinvestasi dan merencanakan kehidupan keluarga yang baik. Menjaga organ reproduksi juga upaya mencegah kanker serviks yang menjadi momok bagi para perempuan mengingat menjadi penyebab kematian terbesar yang kerap kali terlambat teridentifikasi.

“Ayo anak-anakku dijaga kesehatan reproduksi sejak dini. Kesehatan reproduksi, investasi untuk keluarga sejahtera. KB itu tidak berkutat hanya kontrasepsi,” imbuh istri Wakik Gubernur Taj Yasin Maimoen itu.

Diakui Nawal, salah satu tantangan dalam mengedukasi generasi milenial adalah bagaimana mendidik milenial menggunakan gadget dalam mencari tahu informasi yang ada. Menurutnya, era internet identik dengan tsunami informasi. Ibu tiga anak itu pun mengimbau para milenial agar berpikir kritis dalam menyaring informasi yang ada, agar tidak tersapu gelombang tsunami informasi.

Selain Seminar Kesehatan Reproduksi dan Hak-hak Reproduksi serta Seminar Ketahanan Keluarga, rangkaian dari Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional di Kabupaten Grobogan berlangsung meriah salah satunya Roadshow 40 mobil Mupen (Mobil Unit Penerangan) menuju Kampung KB Suwatu yang dilepas Bupati Kabupaten Grobogan Sri Sumarni serta Pameran Produk-produk UPPKS di alun-alun Grobogan. (Ic/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait