Wayangan pun Jadi Ajang Sosialisasi Pemilu

  • 30 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemilihan umum (Pemilu) 2019 sebentar lagi. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menyosialisasikan hajat bangsa itu kepada masyarakat agar pelaksanaannya menjadi sukses, termasuk yang dilakukan Sekertaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Dr Ir Sri Puryono KS MP. Uniknya, Sri Puryono melakukan sosialisasi tentang pemilu tidak dalam kegiatan formal, namun melalui pendekatan kebudayaan.

Dalam berbagai kegiatan seni budaya, Sri Puryono selalu mengajak masyarakat untuk mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilu berlangsung. Seperti yang dilakukannya saat menyaksikan pertunjukan wayang kulit di LPP RRI Semarang, Jumat (30/11) malam. Dalam kesempatan itu, Sri Puryono menyisipkan pesan-pesan dan ajakan kepada masyarakat untuk menyukseskan pesta demokrasi di Indonesia tersebut.

“Sebentar lagi, tepatnya pada 17 April 2019 kita semua akan melaksanakan hajat besar yakni Pemilu. Ada lima pemilihan yakni Pemilihan Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Mari kita semua ramai-ramai datang ke TPS untuk nyoblos, kita menyukseskan pemilu dalam rangka memilih pemimpin yang terbaik bagi bangsa,” ajaknya.

Sekda juga mewanti-wanti kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas dalam pelaksanaan Pemilu nanti. Meski berbeda pilihan, namun kerukunan antar warga masyarakat harus tetap dijaga.

“Jadikan pemilu di Jateng ini adem ayem, aman dan damai. Beda pendapat boleh, asal jangan sampai merusak kerukunan,” tegasnya.

Alumnus UGM ini juga meminta masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam memberikan dukungan kepada calon pasangan yang dipilih.

“Sing menang aja umuk, sing kalah aja amuk (yang menang jangan sombong, yang kalah jangan marah). Mari kita jadikan Pemilu 2019 aman, damai dan kondusif,” jelas Sri Puryono.

Pagelaran wayang kulit di LPP RRI Semarang tersebut mengambil lakon ‘Karno Tanding’. Pertunjukan wayang kulit tersebut dibawakan oleh dalang kondang, Ki Warseno Hardjodarsono atau yang dikenal dengan nama Ki Warseno Slank.

“Lakon Karno Tanding ini menceritakan peperangan antara Arjuna dan Karna. Dalam lakon ini, kita semua dapat mengambil hikmah dalam memilih mana yang benar dan mana yang salah. Semoga, pertunjukan ini bukan hanya menjadi tontonan, namun juga menjadi tuntunan hidup kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala LPP RRI Semarang, Anhar Achmad mengatakan, pertunjukan wayang kulit tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan RRI.

“Kami sebagai lembaga penyiaran, tidak hanya memiliki fungsi menyebarkan informasi kepada masyarakat, namun juga bertugas untuk melestarikan budaya tradisional. Kegiatan ini adalah wujud komitmen kami dalam melestarikan budaya bangsa yakni wayang kulit,” ucapnya.

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

 

Berita Terkait