Warga Korban Abrasi Tak Lagi Nelangsa setelah Dibangunkan Rumah Bantuan Gubernur 

  • 14 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

DEMAK – Belasan warga korban abrasi di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak kini bisa hidup tenang dan nyaman di rumah dari bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dulunya, warga dihantui gelombang tinggi yang mengakibatkan rumah mereka hanyut dan hilang.
Musim air pasang menjadi momok menakutkan bagi warga Desa Bedono. Bukan hanya membuat tidak nyaman lingkungan, tapi juga mengancam harta dan nyawa mereka.
Hikmah, misalnya, ibu rumah tangga berusia 35 tahun itu menceritakan betapa susah hidupnya dulu. Tinggal di rumah berdinding kayu di dekat laut, dan menjadi langganan rob.
“Kalau ada rob itu sampai setinggi dengkul. Semua perabot harus dipindah (selamatkan). Dan, harus cepat-cepat lari ke luar (tempat aman), waktu itu sambil gendong anak, karena anak masih kecil,” ceritanya, Selasa (14/3/2023).
Abrasi yang kerap melanda di desanya itu membuat hidupnya nelangsa. Rumahnya hilang dan hanyut ke laut.
“Rumahnya kan dari kayu, semakin habis kena abrasi (hilang),” imbuhnya.
Namun, kehidupannya berubah jauh lebih baik setelah mendapat bantuan rumah berkonsep panggung melalui program “Tuku Lemah Oleh Omah“, khusus korban bencana Disperakim Provinsi Jawa Tengah.
Alhamdulillah dapat bantuan dari Pak Ganjar. Terima kasih sudah dibantu, rumahku sekarang jadi tinggi. Pokoknya senang banget,” jelas Hikmah.
Cerita serupa juga dituturkan Saunah, warga Desa Bedono yang lain. Puluhan tahun hidup di pesisir pantai membuatnya was-was karena ancaman rob.
“Pokoknya pagi dan malam menangis kalau rob besar datang. Rumah itu bisa menggeliyut (bergoyang) kena ombak,” ucapnya.
Kondisi ekonomi yang membuatnya harus bertahan dan menerima kenyataan pahit, hidup di tengah ancaman air pasang.
“Rumahku sempat ambruk dan membuat tempat tinggal hanya seukuran kamar,” kisahnya.
Saunah hanyalah ibu rumah tangga yang bersuami tukang bangunan, kini hidupnya jauh lebih layak dan tenang di rumah bantuan dari Pemprov Jawa Tengah.
Alhamdulillah akhirnya dapat bantuan dari Pak Ganjar. Sekarang Alhamdulillah bentuknya panggung, air rob bisa lolos lewat bawah. Perasaan senang, sekarang ditempati bertiga. Saya, suami dan anak,” tandasnya.
Dari data Disperakim Provinsi Jawa Tengah bantuan pembangunan rumah baru untuk korban bencana di Jawa Tengah pada 2021 sebanyak 23 unit, 2022 ada 19 unit. Dan, bantuan itu masih berlanjut pada 2023 dengan rencana pembangunan 123 unit. Masing-masing rumah senilai Rp50 juta.
Selain pembangunan rumah baru, juga ada rehab rumah korban bencana alam. Pada 2021 ada 150 unit rumah, 2022 ada 54 unit rumah, dan 2023 ditargetkan 345 unit rumah. Masing-masing unit senilai Rp12 juta. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait