Wagub Apresiasi MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang yang Akan Ujian Berbasis Android

  • 09 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengapresiasi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Akhlaqiyah Kota Semarang, yang merencanakan akan melakukan ujian berbasis gawai android, April nanti. Sebab itu merupakan bentuk kreasi dan inovasi sekolah.
“Saya senang ada salah satu MI swasta yang ingin melakukan ujian sekolah lewat program gawai,” kata pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, usai audiensi dengan pihak sekolah di Ruang Kerja Wagub, Gedung A lantai 2, Senin (9/3/2020).
Menurutnya, hal itu merupakan aksi kreatif dan invoatif sekolah yang perlu didorong. Karena saat ini kebanyakan sekolah masih melakukan ujian berbasis komputer. Padahal dengan berbasis komputer, maka biaya pengadaanya lebih mahal.
”Berbasis komputer, perangkatnya mahal, yang kedua butuh tempat yang besar, luas. Nah kalau pakai android, kan bisa pakai ruang kelasnya yang tidak begitu lebar, tinggal memproteksi saja karena konten-konten android banyak iklan masuk,” imbuh mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah ini.
Gus Yasin berharap sekolah bisa melakukan proteksi iklan yang masuk, supaya tidak mengganggu jalannya ujian berbasis gawai di android masing-masing siswa nanti.  Walaupun pihak sekolah mengatakan saat ujian nanti seluruh ponsel yang tengah membuka sistem aplikasi, tidak akan bisa membuka aplikasi lainnya.
“Nah ini saya senang. Kita coba lihat pada 11 April nanti, kita lihat di MI Miftahul Akhlaqiyah,” ujarnya.
Jika nanti ujian berbasis gawai itu berhasil, pihaknya berharap agar sekolah menengah milik pemerintah provinsi atau negeri bisa mengikuti jejak tersebut. Supaya bisa lebih hemat, karena cukup pakai data pulsa.
”Bisa lebih menghemat pembiayaan dan lain sebagainya. Ketika kita pakai komputer, kita pasti pakai genset, jaringan dan lainnya. Kalau pakai android cukup data. Yang kedua android tidak perlu genset ketika listrik mati. Tingkat kelemahannya lebih kecil dari komputer,” pungkasnya.
Kepala MI Miftahul Akhlaqiyah, Miftahul Arief menyampaikan, ujian berbasis gawai memang bertujuan untuk mengurangi penggunakan kertas atau paperless. Namun tetap bisa diikuti siswa dengan tidak membayar.
‘Ke depan kita akan melaksanakan pembelajaran siswa yang didukung dengan teknologi itu,” ujarnya.
Ditambahkan, pihak sekolah juga telah mendapat fasilitas Microsoft dalam menjalankan itu. Bahkan mudah dalam pengoperasiannya. Sehingga guru maupun siswa tidak akan kesulitan. Adapun gambaran teknis ujian berbasis gawai itu, di antaranya guru menyiapkan materi ujian yang telah ditetapkan madrasah. Kemudian guru mengekspor ke basis datanya.
”Baru pada hari ujian, siswa mengerjakan ujian menggunakan gawai masing-masing,” beber Arief.
Guru nantinya bisa melihat hasil dan menganalisis langsung hasil ujian jawaban siswa seketika itu. Tidak perlu menunggu sepekan ke depan, atau kendala tempat yang sebelumnya terjadi saat ujian manual dulu.
”Karena ini paperless, basisnya kan gawai, kapanpun di manapun, bisa akses,” jelasnya.
Pihak sekolah mengantisipasi eror dengan menyediakan jaringan bebas internet melalui wifi di sekolah. Tujuannya agar peserta yang kehabisan paket data pulsa atau kuota, bisa teratasi. Kalau perangkat gawai, semua android bisa dipakai untuk ujian.
”Selama HP bisa pakai di aplikasi ojek online, bisa dipakai ujian,” ujar Arief.
Selama ini, siswa bersama guru sudah latihan dalam mengerjakan soal ujian melalui gawai. Arief membeberkan, kelebihan ujian ini adalah tidak usah menggunakan kertas dan saat ini juga bisa dilihat atau realtime. Sedangkan untuk kekurangan, yakni karena ini ujian realtime maka bila terjadi masalah, kata dia, guru harus menyediakan soal yang menggunakan kertas.
”Bila saat itu juga ada masalah, kita khawatir juga. Guru back up bila ada masalah, terpaksa pakai papper,” terangnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait