Verifikasi Data TPQ dan Madin

  • 12 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Jepara – Data Tempat Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Masdrasah Diniyah (Madin) di Jawa Tengah diminta segera dikirimkan ke pemerintah provinsi. Sehingga, dapat segera dilakukan verifikasi.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur H Taj Yasin Maimoen, saat memberi sambutan pada pengajian umum dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah 1440 H di Majelis Ta’lim Al- Thohoriyyah, Desa Jlegong Kecamatan Keling, Jepara, Selasa (11/9) malam.

Menurutnya, pengembangan pondok pesantren (ponpes), TPQ, dan Madin, serta perhatian terhadap kesejahteraan para guru itu merupakan salah satu visi misi Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan Wakil Gubernur H Taj Yasin Maimoen. Sehingga, meningkatkan kualitas pendidikan agama masyarakat di Jateng.

“Saya bersyukur atas kedudukan yang diberikan Allah ini. Atas rasa syukur itu saya akan melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin. Termasuk dalam visi misi saya di bidang keagamaan, di antaranya akan lebih memperhatikan pondok pesantren, TPQ dan Madin di Jateng,” bebernya.

Untuk mewujudkan kebijakan pengembangan dan peningkatan kesejahteraan sektor pendidikan agama tersebut, pihaknya sudah menganggarkan pada APBD 2019. Sehingga ke depan diharapkan pendidikan agama di Jateng semakin berkualitas.

“Maka segera kirim data TPQ dan Madin agar bisa segera diverifikasi,” pintanya.

Selain menyampaikan program pendidikan agama, dalam kesempatan tersebut, mantan anggota DPRD Jateng itu meminta kepada semua masyarakat supaya tidak mudah termakan hoaks atau berita bohong, ujaran kebencian, saling fitnah dan menjelekan orang lain hanya karena beda pandangan politik.

“Menjelang pemilihan presiden seperti sekarang, hoaks dan fitnah marak di mana-mana. Jangan ngelek-ngelek atau menceritakan keburukan orang. Lebih baik tunjukkan dan sebarkan yang baik-baik dari calon presiden pilihan masing-masing, sehingga kita mendapatkan pemimpin yang baik. Seumpama pun yang kita pilih tidak jadi, tetapi setidaknya kita dipimpin oleh orang yang baik,” terangnya.

Ditambahkan, kelak di akhirat semua perbuatan buruk manusia selama hidup harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Termasuk perbuatan menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah. Kapan pun manusia berbuat buruk, baik tahun, bulan ataupun hari bahkan menit hingga detiknya dicatat Allah, dan di hadapan-Nya manusia tidak akan bisa berbohong atau mengelak atas segala perbuatannya di nasa lalu.

“Maka dalam kegiatan di awal tahun ini kita berdoa dan memohon ampunan atas segala perbuatan salah dan dosa yang selama ini diperbuat. Meskipun kita sudah lupa semua perbuatan kita di masa lalu, tetapi Allah tidak akan lupa segala kesalahan umatnya di masa lampau,” bebernya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait