UGM Bidik Lokasi KKN di Jateng

  • 29 Jun
  • ikp
  • No Comments

YOGYAKARTA – “Siapa yang punya pacar, unjuk jari. Siapa yang tidak punya pacar, unjuk jari. KKN itu, selain ujian ilmu, juga ujian perasaan. Kenapa kok perasaan? Yang punya pacar akan terpisah beberapa waktu. Yang tidak punya pacar, bisa mempertimbangkan.”

Pernyataan Gubernur Jateng yang juga Ketua Keluarga Alumni UGM (Kagama) Ganjar Pranowo di depan 1.226 mahasiswa UGM yang akan mengikuti KKN di Jateng mulai 28 Juni hingga 18 Agustus 2019 itu langsung disambut tawa dan tepuk tangan.

Di halaman Balairung Gedung Pusat UGM, Jumat (28/6/2019) itu, Ganjar juga meminta sejumlah mahasiswa mendekatinya dan menyampaikan akan ditempatkan di mana. Mereka menjawab, ditempatkan di Brebes, Wonosobo, Boyolali dan sejumlah daerah lainnya di Jateng.

“Saya Dila, dari Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan. Rencana KKN di Kalikajar, Wonosobo. Assesment kami, usaha perikanan masyarakat masih menggunakan pakan alami. Sektor pertaniannya belum dikembangkan, misalnya soal hasil, belum menjadi produk UMKM,” katanya.

Ganjar menyampaikan, para mahasiswa akan menghadapi masalah beragam ketika KKN di Jateng. Misalnya di Wonosobo, masih ada masyarakat yang memiliki jamban. Di Brebes, angka kemiskinan yang masih tinggi, angka kematian ibu melahirkan tinggi, penggunaan pestisida untuk tanaman pertanian sangat tinggi.

“Kami memiliki program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng untuk menekan kematian ibu melahirkan atau hamil. Coba dorong desa untuk transparan menggunakan dana desa dan memaksimalkan potensi desa untuk menjadi desa wisata misalnya,” pesannya.

Apalagi, imbuh Ganjar, memasuki musim kemarau, wilayah utara menjadi daerah paling rawan. Untuk wilayah tengah, misalnya Wonosobo, masih aman.

Kepala Subdit Program KKN UGM Ambar Kusumandari menjelaskan, hari ini, UGM melepas 5.360 mahasiswa untuk KKN. Sebanyak 23 persennya atau 1.226 mahasiswa menjalani KKN Jateng, sementara lainnya di wilayah Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan luar Jawa.

“Mengapa Jateng, selain karena kami dipermudah dalam perizinan, pemondokan, kedatangan mahasiswa UGM selalu ditunggu masyarakat. Cita-cita masyarakat sering bisa diwujudkan bersama-sama. KKN ini juga berkelanjutan,” katanya. (Humas Jateng)

Berita Terkait