Ubah Paradigma untuk Munculkan Optimisme Masyarakat

  • 07 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Surakarta – Dedikasi dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan mendirikan SLB gratis yang diberi nama SLB Anugerah di rumahnya Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar, membawa Eko Setyo Asih mendapatkan penghargaan tokoh inspiratif pada acara Jawa Pos Radar Solo Award.  Penghargaan dari Radar Solo tersebut diserahkan oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, di Ballroom Hotel Alana Surakarta, Rabu (6/9) malam. 

Ganjar mengatakan ibu dari tiga anak itu sudah sewajarnya mendapatkan penghargaan sebagai tokoh inspiratif mengingat upaya inovasinya untuk membantu AKB dari keluarga kurang mampu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di tengah pendanaan yang pas-pasan dan hanya bergantung pada donatur, Eko tetap semangat berjuang memberikan pendidikan dan pelatihan untuk ABK agar mereka bisa hidup mandiri.

“Kalau penilaian penghargaannya didasarkan pada mereka yang berinovasi, mereka yang berkreasi, dan tentu yang memiliki kemaslahatan untuk umum, maka kalau hari ini (penghargaan diberikan kepada Bu Eko saya kira tidak salah,” katanya.

Secara khusus, Ganjar juga meminta Bupati Karanganyar Yuliatmono segera membebaskan tanah kas Desa Tohudan untuk pembangunan gedung fasilitasi ABK bimbingan Eko. Sebab, fasilitas yang ada di SLB tersebut dinilai masih belum layak karena bertempat di rumah pribadinya. Sementara, untuk pembangunan gedung akan menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal itu merupakan upaya menyelesaikan sebagian kecil persoalan bangsa.

“Saya harus memintakan kepada Pak Yuli secara terbuka apa yang diinginkan oleh Bu Eko. Dia meminta tanah kas desa di depannya dan saya siap membangunkan gedungnya,” ujar Ganjar.

Mantan anggota DPR RI ini berharap itikad baik dari pemerintah dapat segera terwujud. Sehingga dapat segera membantu aktivitas anak difabel.

Sementara untuk para peraih penghargaan inspiratif lain, gubernur meminta penghargaan yang diterima tidak hanya menjadi pajangan. Melainkan sebagai pelecut untuk terus berinovasi di segala bidang yang mereka geluti.

Dia juga meminta media massa bisa mengubah paradigma ‘a bad news is a good news’ menjadi ‘a good news is a good news’, dengan memberikan informasi kepada masyarakat tentang usaha dan capaian pemerintah dalam meningkatkan pembangunan untuk menyejahterakan rakyat. Sehingga akan memunculkan optimisme dari masyarakat bahwa pemerintah hadir bersama rakyat dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Good news is a good news adalah satu progres yang menurut saya akan menjadi tantangan untuk seluruh media menghadirkan sesuatu yang optimis untuk bangsa ini,” pungkasnya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait