Tuntaskan Stunting, TP PKK Jateng Dorong Optimalisasi Dasa Wisma

  • 24 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah bersama BKKBN terus berupaya menekan stunting di provinsi ini. Termasuk, menggerakkan dan mengoptimalkan peran Kader PKK di Dasa Wisma (Dawis) dalam penurunan stunting.

Hal itu dikatakan Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Jateng Shinta Nana Sudjana, saat menghadiri Executive Meeting Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan 2023, di Ballroom Harris Hotel, Kota Semarang, Selasa (24/10/2023). Hadir pula Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih.

Shinta mengatakan, PKK memiliki kekuatan dalam membantu penurunan stunting sampai tingkat Dawis, di mana dari data terakhir ada 505.349 Dawis, dengan jumlah kader 1.325.651 orang kader umum dan 658.657 orang kader khusus.

Menurutnya, ada lima strategi untuk mengoptimalkan penurunan tengkes di Jateng. Pertama, Dawis diharapkan mencegah pernikahan usia muda, serta menggandeng remaja atau calon pengantin agar menghindari kehamilan usia muda atau anak. Para calon pengantin juga digerakkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah dan mengisi aplikasi Elsimil.

Kedua, Dawis didorong membantu mendata keluarga yang sedang hamil atau memiliki balita, serta sudah menggunakan kontrasepsi (ber-KB) apa belum. Ketiga, Dawis diharapkan meningkatkan gerakan ayo ke Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB), dalam memantau tumbuh kembang Balita.

“Kader PKK juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemantauan Balita agar dapat ditemukan sedini mungkin apabila ada keterlambatan pertumbuhan maupun perkembangan anak. Sebab, salah satu penyebab stunting adalah pola asuh yang salah, sehingga pendidikan tentang pola asuh ini menjadi hal yang sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat,” beber Shinta.

Keempat, tambahnya, Dawis diminta menggerakkan masyarakat dalam pemenuhan dan pemanfaatan gizi keluarga. Terlebih, Jawa Tengah termasuk Gemah Ripah Loh Jinawi, dengan wilayah yang subur makmur. Kelima, kader PKK di Dawis yang juga sebagai Tim Pendamping Keluarga, harus bergandengan tangan dengan semua pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah.

“Saya nyuwun titip, Ketua TP PKK optimalkan Dawis. Dawis adalah unsur strategis untuk menangkap (edukasi) menghidari hamil di usia muda, memilih alat kontrasepsi pasca persalinan, meningkatkan gerakan ke Posyandu. Memanfaatkan tanaman pangan bergizi di sekitar rumah dan menggandeng dengan semua pihak untuk mempercepat penurunan stunting,” ujarnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Eka Sulistia Ediningsih mengapresiasi kerja PKK. Menurutnya, dengan pola dasa wisma, kader PKK bisa memberikan solusi sesuai dengan kultur setempat.

“Dengan tahu persis apa masalahnya, dan bagaimana kearifan lokalnya, maka Dasa Wisma dengan tim pendamping keluarga, bisa berkolaborasi memberikan intervensi yang tepat,” paparnya.

Oleh karena itu, Eka percaya penanganan tengkes dapat tuntas melalui komando berjenjang.

“Pemberdayaan Dasa Wisma yang digerakkan oleh PKK di masing-masing wilayah, kemudian dikomandoi oleh PKK provinsi, Insyaallah bisa mempercepat penurunan stunting karena setiap keluarga itu pasti terdeteksi,” imbuhnya.

Ketua Pokja IV TP PKK Provinsi Jateng Retno Sudewi menambahkan, implementasi kerja penurunan stunting diwujudkan melalui 10 program pokok PKK. Pada Pokja IV, fokus menangani program perencanaan nasihat, program kesehatan dan lingkungan.

“Kerja-kerja ini juga didukung oleh pokja-pokja I, II, III untuk menurunkan stunting. Tapi empat pokja ini harus bergerak bersama,” pungkasnya. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait