Tunjukkan Kontingen Jateng “Sumeh”

  • 05 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Rampak kentongan yang penuh semangat mengalun dari Gedung Grhadhika Bhakti Praja, Jumat (4/8). Bukan sebagai pertanda bahaya, melainkan instrumen musik pengiring tari Calung Lengger yang ditampilkan anggota pramuka Kwartir Cabang Banyumas. 

Pertunjukan seni itu makin memukau ketika lagu “Kebyar-Kebyar” didendangkan. Lagu tersebut sekaligus menggelorakan nasionalisme kontingen Jawa Tengah yang hendak mengikuti kegiatan Raimuna Nasional XI di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur pada 13-21 Agustus mendatang.

Ketua Dewan Kerja Daerah Jawa Tengah Nur Kholis Majid menerangkan, Raimuna Nasional XI merupakan sarana pertemuan bagi pramuka penegak dan pandega kwartir daerah seluruh Indonesia untuk melakukan kegiatan-kegiatan pandu yang memupuk nasionalisme, keberanian berinovasi dan berkreasi. Menurutnya, kegiatan tersebut penting diikuti oleh anggota pramuka sebagai garda terdepan untuk mencegah terjadinya konflik sosial, radikalisme, dan disintegrasi massa.

“Untuk kontingen daerah Jawa Tengah, kami akan mengirimkan peserta sebanyak 894 orang dari unsur kwartir cabang se-Jawa Tengah. Dengan rincian 408 orang peserta putra, 420 peserta putri, 66 orang pendukung kontingen, serta 16 orang unsur dari Kwartir Daerah Jawa Tengah,” terangnya saat menghadiri acara Penglepasan Kontingen Daerah Jawa Tengah Mengikuti Raimuna Nasional XI 2017, di Grhadhika Bhakti Praja, Jumat (4/8) .

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP terpukau saat menyaksikan pertunjukan seni tari Banyumas yang dikolaborasikan secara apik dengan iringan musik kentongan.

“Penari yang tampil luar biasa. Meski kolosal kecil, tapi tariannya tidak rumit, rancak, dan nilai lokalitasnya muncul. Ini menunjukkan kalau penarinya adalah orang-orang yang cerdas,” puji orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.

Mantan anggota DPR RI itu pun berdialog dengan salah seorang peserta Raimuna Nasional XI, Afan Fajar Indraja. Siswa SMAN 3 Surakarta itu diuji wawasannya tentang apa arti raimuna.

“Raimuna terdiri dari dua suku kata, yaitu rai dan muna. Ini adalah bahasa salah satu suku di Papua. Artinya, pertemuan untuk membahas sesuatu yang penting atau urgent,” jelasnya kepada Ganjar.

Ganjar langsung mengacungkan jempol mendengar jawaban Fajar. Menurutnya, Fajar tidak semata-mata mengikuti Raimuna Nasional XI, tetapi benar-benar paham filosofi dari kegiatan Pramuka tersebut.

“Intinya, raimuna adalah sebuah visi yang akan dicapai dengan kesungguhan dan mengolaborasikan seluruh daya untuk mencapai itu,” terang alumnus UGM tersebut.

Ganjar berpesan kepada peserta Raimuna Nasional XI agar menjadi Pramuka yang senantiasa menjunjung dan mengamalkan Pancasila. Dengan memegang teguh ideologi bangsa itu, Pramuka menunjukkan rakyat Indonesia mengedepankan ajaran Tuhan dan tidak mudah terhasut ujaran-ujaran kebencian.

“Pegang teguh Pancasila dan tunjukkan orang Indonesia berke-Tuhan-an Yang Maha Esa, mengamalkan nilai-nilai persatuan dan demokrasi. Tunjukkan kontingen daerah Jateng itu orang yang sumeh. Kita bersahabat dan suka tolong menolong,” pesannya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait