Top, Warga dan Wisatawan Gotong Royong Bersihkan Karimunjawa

  • 18 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Jepara – Hujan deras yang mengguyur di sekitar Kantor Kecamatan Mayong tidak menyurutkan antusiasme warga setempat mengikuti dialog Ngopi Bareng Mas Ganjar, Senin (16/10). Salah satunya Rumail, pegiat bersih sampah Karimunjawa, yang hadir pada acara tersebut.

“Coba ceritakan siapa yang mengelola sampah di Karimunjawa?” tanya Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP kepada Mail.

Mail menjelaskan, warga setempat bergotong royong untuk membersihkan sampah di Karimunjawa. Bahkan, wisatawan lokal dan asing yang tengah melancong ke sana pun ikut ambil bagian. Gerakan bersih sampah itu terkadang dilaksanakan dua minggu atau sebulan sekali.

Mail menerangkan, dukungan masyarakat terhadap gerakan bersih sampah di Karimunjawa membuktikan telah tumbuh kesadaran pentingnya kebersihan lingkungan bagi mereka. Sebelumnya, warga lokal kerap abai terhadap lingkungan dan membuang sampah sembarangan. Sehingga area di sekitar pantai tampak kotor.

Ganjar pun kembali menanyakan cara pengelolaan sampah yang dilakukan warga. “Mengelola sampahe pripun?” lanjut orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Mail menjawab, “Mengelola sampah biasanya diserahkan badan lingkungan hidup (BLH). Soale dhateng mriku mboten wonten tenaga ahli, Pak.”

Ganjar pun mengacungi jempol kesediaan Mail, warga setempat, dan para wisatawan untuk menjaga kebersihan Karimunjawa. Bahkan, gerakan bersih sampah Karimunjawa itu juga didukung secara nyata oleh sejumlah perguruan tinggi.

Kanca-kanca Karimunjawa iki top. Ada anak-anak muda yang mengedukasi masyarakat di Karimunjawa untuk mengelola sampah. Beberapa perguruan tinggi juga ikut terlibat. Besok UGM dan Undip akan bareng-bareng ke sana. Ini sudah berjalan dua tahun,” ujarnya mengapresiasi.

Bagi Ganjar, Karimunjawa merupakan salah satu destinasi wisata yang berkesan. Mantan anggota DPR RI itu mengenang perjalanannya tiga tahun silam. Saat itu, Karimunjawa tidak memperoleh akses listrik yang memadai. Dalam sehari, listrik mengalir sekitar 4-12 jam saja.

“Karimunjawa bagi saya berkesan sekali. Saya pernah ngetrip ke sana tahun 2014. Waktu itu lumayan mengenaskan. Listriknya kalau nggak empat jam, delapan jam, paling banter ya 12 jam. Kita bicara dengan Pertamina dan PLN. Akhirnya sudah dipasang genset di sana. Listrik mengalir 24 jam. Pariwisata harapan kita bisa derrr. Karena Karimunjawa makin dilirik wisatawan,” ceritanya.

Sebelum menjadi narasumber dialog Mas Ganjar Menyapa, gubernur menyempatkan mengunjungi rumah pasangan suami istri, Sahlan dan Munzaenah, warga RT 04 RW 03 Desa Bendowangen, Kecamatan Mayong. Sahlan dan Munzaenah termasuk kategori keluarga sangat miskin yang memperoleh bantuan sosial rumah tidak layak huni (RTLH), PKH, KIS, dan Rastra. Rumah seluas 35 m2 itu semula tidak memiliki MCK dan sumber air serta tidak berlantai. Dengan bantuan RTLH yang diberikan, kini rumah tersebut tengah dikebut proses renovasinya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait