TMMD Rajut Kegotongroyongan Masyarakat 

  • 27 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Brebes – Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-100 tahun anggaran 2017 di wilayah Kodim 0713/Brebes secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi di lapangan sepak bola Desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo Brebes, Rabu (27/9). Ratusan peserta dari berbagai kalangan baik dari TNI, masyarakat, dan juga pelajar mengikuti upacara pembukaan TMMD tersebut. 

Upacara pembukaan TMMD dihadiri Bupati Brebes Idza Priyanti dan Wakil Bupati Brebes Narjo serta jajaran Forkopimda setempat. Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko sendiri bertindak sebagai inspektur upacara.

Heru mengatakan kegiatan TMMD merupakan kegiatan yang rutin dilakukan karena memberikan manfaat yang sangat besar bagi desa-desa yang belum berkembang. Sebab, TMMD dapat mempercepat pembangunan desa yang menjadi sasaran. Selain itu, tingkat kehidupan rakyat akan lebih baik karena masyarakat semakin termotivasi dan percaya diri mendayagunakan setiap potensi yang ada di sekitarnya.

Yang paling penting, lanjut Heru, TMMD menumbuhkan kembali dan memperkuat kearifan lokal maupun nilai luhur bangsa yang semakin lama semakin meredup, yakni kegotongroyongan. Dengan memperkuat gotong royong, tidak hanya masalah pembangunan fisik yang bisa diselesaikan dengan mudah, namun juga dapat menangkal paham-paham radikalisme, terorisme dan anti Pancasila untuk menyusup ditengah masyarakat.

“Dan hasilnya itu tidak hanya yang berupa fisik, tapi lebih dari pada itu membangun semangat warga menjadi tambah rukun dan gotong royongnya dihidupkan kembali. Semangat kebersamaan ini juga sekaligus menangkal radikalisme dan terorisme serta anti Pancasila karena Pancasila itu terjemahannya yang paling sederhana, gotong royong,” katanya.

Ditambahkan, penguatan kesejahteraan masyarakat desa menjadi fokus pembangunan saat ini. Sebab penurunan angka kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah seorang diri. Perlu dukungan dari berbagai pihak seperti swasta, TNI, kalangan masyarakat, hingga pemerintah pusat. Karenanya, kegotongroyongan ini sangat penting untuk menyinergikan program-program pengentasan kemiskinan.

“Gotong royong juga berkeadilan sosial yakni, berbagi membantu yang lemah. Yang punya pabrik dan banyak pekerjaan memperkerjakan mereka yang belum bekerja. Tentu saja sambil dibangun sumber daya manusianya,” ujar Wagub.

Komandan Korem 071/ Wijayakusuma Kolonel Inf Suhardi mengatakan TMMD akan berlangsung selama 30 hari dengan sasaran program pembangunan baik fisik maupun non fisik. Untuk pembangunan fisik berupa pengaspalan jalan sepanjang 1.000 meter dengan lebar tiga meter, pekerjaan Makadam sepanjang 885,8 meter dengan lebar tiga meter, dan talud penahan jalan dengan panjang 131 meter dan tinggi 0,5-1,5 meter. Selain itu juga membangun satu unit jembatan dengan panjang dan lebar 3,8 meter, serta perbaikan 20 unit RTLH bekerja sama dengan Bank Jateng.

“Harapannya bisa membuka terisoliran desa ini, sehingga untuk ekonomi juga bertambah baik,” katanya.

Sedangkan untuk kegiatan non fisik di antaranya pelayanan langsung akte kelahiran, sosialisasi perijinan terpadu, penyuluhan program pertanian, penyuluhan peternakan dan pengobatan ternak gratis, sosialisasi naker dan transmigrasi, sosialisasi UU perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, dan penyuluhan penanggulangan bencana.

Dalam upacara pembukaan TMMD juga diberikan beberapa paket bantuan yang diperuntukkan kepada  kelompok tani, peternak sapi, bantuan alat kontrasepsi, dan bantuan bola kaki. Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko juga memberikan bantuan kepada 150 anak yatim piatu, masing-masing berupa satu paket buku tulis dan uang santunan yang dapat digunakan untuk membeli sepatu maupun kebutuhan sekolah lainnya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait