Tingkatkan Layanan, Tugas Bupati-Wakil Harus Dibagi

  • 04 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Brebes merupakan salah satu kabupaten di Jateng dengan wilayah paling luas, yakni 1.902,37 kilometer persegi. Karenanya manajemen pemerintahan harus dibagi agar fungsi bupati dan wakil bupati bisa saling melengkapi. Dengan begitu pelayanan terhadap masyarakat lebih mudah, cepat, dan murah.

“Saya sarankan, kalau berkenan wakil bupati lebih banyak ‘berkantor’ di wilayah Brebes bagian selatan. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat di Brebes bagian selatan lebih merata, cepat, mudah, dan murah,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP saat pengarahan pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Bupati dan Wakil Bupati Brebes, Idza Priyanti dan Narjo di Wisma Perdamaian, Senin (4/12).

Menurutnya, pembagian tugas itu sebagai upaya meningkatkan pelayanan publik sehingga  tidak ada lagi permintaan pemekaran wilayah. Dengan langkah itu, pelayanan terhadap masyarakat menjadi mudah dan cepat, seperti mengurus pembuatan KTP, akta kelahiran maupun dokumen penting lainnya yang selama ini kesulitan karena harus ke pusat kabupaten, sekarang dipermudah dengan membuat distribusi pelayanan sampai ke tingkat paling bawah serta pengunakan teknologi.

Pada periode kedua kepemimpinan Idza-Narjo, banyak PR yang harus diselesaikan bersama-sama. Pertama harus dimulai dari dalam atau reformasi birokrasi. Kemudian  menuntaskan problem kesehatan, menekan angka kematian bayi dan balita (AKB) dan kematian ibu melahirkan (AKI), pendidikan, serta persoalan pernikahan dini atau menikah usia 15 dan16 tahun yang masih banyak terjadi di kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Barat itu.

“PR yang ada di Brebes cukup banyak, saya menegaskan di sini yang pertama dimulai dari dalam. Ini berlaku untuk semuanya tentang bagaimana kita melayani masyarakat dengan baik. Saya juga minta dukungan dari DPRD agar layanan di masyarakat bisa mudah, murah, dan cepat,” pintanya.

Terkait pembangunan daerah, kata Ganjar, Pemkab Brebes bisa melakukan percepatan pembangunan dengan menggunakan sumber pembiayaan non-APBD, atau bukan dari pihak yang selama ini digunakan secara konvensional. Yakni mengeluarkan obligasi daerah, seperti yang dilakukan Kabupaten Temanggung dan Grobogan yang membangun rumah sakit dan jalan dengan meminjaman dana dari Bank Jateng, kemudian pembayarannya dicicil dengan APBD.

“Ini saya promosikan, OJK sudah membuat aturan nanti bisa diajari. Aturannya sudah ada, jika pinjam dan dipakai untuk membangun infrastruktur maka masyarakat Brebes akan menikmati hasil itu di awal tahun,” terangnya.

Selain sejumlah PR yang harus diselesaikan, kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Barat itu juga merupakan “juara internasional” bawang merah. Komoditas pertanian yang membanggakan Indonesia di pasar internasional itu, harus terus diperbaiki dengan cara meningkatkan kualitas, mengurangi pestisida tingkatkan produktivitas, mekanisasi, serta inovasi pengolahan bawang.

“Saya membayangkan kalau ibu-ibu PKK ada acara di Brebes membeli oleh-oleh aneka olahan berbahan dasar bawang merah. Bahkan bukan tidak mungkin komoditas ini dibuat beragam olahan untuk kepentingan obat-obatan,” imbuhnya.

Selain bawang merah, komoditas yang luar biasa populer dari Brebes adalah telur asin. Produsen produk unggulan Brebes tersebut harus terus berinovasi, antara lain membuat telur bebek rasa manis, telur gurih, dan lainnya mengikuti orientasi pelanggan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo juga melantik Ketua TP PKK Kabupaten Brebes, Sri Legi Astuti Narjo, serta Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Brebes, Kompol H Warsidin MH.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait