Tetap Mawas Diri

  • 01 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Memasuki 2018 menjadi tahun kelima Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan wakilnya Drs Heru Sudjatmoko MSi memimpin Jawa Tengah. Banyak penghargaan dan prestasi telah ditorehkan dalam membangun provinsi ini. Namun semua itu tak lantas membuat berpuas diri.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko saat membacakan sambutan Gubernur Ganjar saat menghadiri Tasyakuran Menyongsong Tahun Baru 2018 di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Minggu (31/12) malam. Menurutnya, prestasi dan penghargaan yang didapat harus menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih ada di jajaran birokrasi Pemprov Jawa Tengah.

“Di satu sisi kata harus mawas diri, di sisi lain kita mensyukuri segala capaian. Kemudian kita juga ingin bersama-sama menatap masa depan dengan pikiran yang positif dan tetap dengan semangat kebersamaan serta kegotong-royongan,” pungkasnya.

Kemiskinan, imbuh Heru, masih menjadi prioritas penanganan mengingat kemiskinan di provinsi ini masih 13,01 persen atau 4,45 juta jiwa. Karenanya, seluruh komponen baik itu pemerintah kabupaten/ kota, pihak swasta, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat terus didorong untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah. Dengan bergotong royong pengentasan kemiskinan akan membuahkan hasil yang maksimal, sebab gotong royong merupakan kearifan lokal yang harus tumbuh kembali dalam diri kita masing-masing.

“Kita keroyokan, kita bergotong royong untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya.

Tidak hanya kemiskinan, dengan bergotong royong semua permasalahan akan dapat diselesaikan dengan baik. Sebab, gotong royong hakikatnya bekerja sama yang dilandasi sikap dan tujuan yang sama untuk mewujudkan masyarakat Jawa Tengah sejahtera.

“Tradisi gotong royong harus dipertahankan sebagai identitas kebudayaan warga Jawa Tengah,” ujarnya.

Melalui gotong royong, imbuh Heru, kondusivitas Jawa Tengah akan terus terjaga. Terlebih 2018 ini merupakan tahun politik di mana akan ada pemilihan gubernur dan tujuh pemilihan bupati/ wali kota di Jawa Tengah. Heru berharap masyarakat dapat bersama-sama menciptakan suasana yang aman dan tertib agar Pilgub dan Pilkada nanti akan berjalan lancar dan damai.

“Kita jaga bersama Jawa Tengah ini. Isu SARA janganlah, itu kan sesuatu yang sensitif dan bisa mengganggu persatuan dan kesatuan kita,” tandasnya.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait