Tes Pendamping Desa Dituntut “Fair”

  • 10 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meminta tes perekrutan tenaga pendamping profesional  (TPP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Provinsi Jawa Tengah fair dan menekankan pada kompetensi.

“Pada proses seleksi ini, penekanannya memastikan bahwa orang-orang yang lolos adalah orang yang kompeten. Karena setelah ini mereka langsung bekerja dan ini tidak bisa ditarik lagi, sehingga mereka harus mengerti persis tugasnya,” ujar Gubernur Ganjar Pranowo usai meninjau Pelaksanaan Tes Tulis Tenaga Pendamping Profesional Tahun 2017 di Kampus Undip, Tembalang Semarang, Minggu (10/9).

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu berharap, tenaga pendamping profesional yang lolos benar-benar kompeten. Sehingga pada tahap berikutnya bisa menunjukkan dan membuktikan bahwa para calon tenaga pendamping profesional yang lolos semua tahapan tes adalah orang-orang yang mampu mendampingi desa. Terutama dalam hal penyusunan pengelolaan anggaran serta rencana program pembangunan desa.

“Setelah lolos semua tahapan tes, kami akan memberikan pelatihan pratugas tentang bagaimana membangun integritas di desa. Kemudian mereka langsung bekerja mendampingi desa dengan segala tetek bengek persoalan yang ada di desa,” terangnya.

Ganjar menjelaskan, selain ujian tertulis, para peserta harus mengikuti tahapan tes berikutnya. Yakni wawancara dengan tim seleksi yang terdiri dari berbagai unsur, yaitu akademisi dalam hal ini melibatkan Universitas Jenderal Soedirman, Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi.

“Harapannya dalam wawancara nanti menjadi pendalaman untuk mengetahui kapasitas kemampuan peserta tes dalam melaksanakan tugasnya,”

Sejak dana desa digulirkan, lanjut dia, pihaknya meminta agar semua perangkat desa memasang banner atau papan informasi di depan kantor desa masing-masing berisi tentang pengelolaan anggaran desa agar masyarakat tahu apa program yang dilaksanakan pemerintah desa dan peruntukan dananya.

Ia menyebutkan dari sebanyak 7.809 desa yang tersebar di Jawa Tengah tercatat kurang lebih 3 ribu yang sudah memasang. Artinya sekitar separuh belum memasang, padahal itu adalah gerakan awal mengajak kepala dan perangkat desa menyusun pengelolaan dana desa secara transparan.

Para pendamping profesional ini diharapkan menjadi pendamping yang menjadi sumber rujukan dan sumber bertanya tentang penyusunan pengelolaan anggaran desa yang transparan dan akuntabel. Terutama menyangkut penyusunan rencana anggaran pembangunan (RAP) dan pelaporan yang tidak mudah, sehingga penagihan tahap selanjutnya selalu terlambat. Padahal Presiden RI Joko Widodo meminta serapan dana desa semua sesuai jadwal.

“Tugas mereka adalah mendampingi pada saat proses pembahasan anggaran seperti musdes mewajibkan mereka ikut. Kami juga sedang menyiapkan sistem bersama Dispermadesdukcapil untuk mengevaluasi pendamping desa,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dispermadesdukcapil Jawa Tengah Drs Sudaryanto MSi menjelaskan, penyediaan tenaga pendamping professional dilakukan melalui rekrutmen secara terbuka, dengan memenuhi prinsip prinsip transparansi, akuntabel, efisien dan memberikan peluang yang sama kepada seluruh calon pelamar.

Tenaga pendamping profesional terdiri dari tenaga ahli pemberdayaan masyarakat (TAPM) di tingkat kabupaten, pendamping desa (PD) di tingkat kecamatan, pendamping lokal desa (PLD) di tingkat desa/membawahi tiga sampai empat desa pada satu kecamatan. Longlist atau daftar yang diberikan Kemendes untuk pendamping profesional tahun 2017 sebanyak 13.859 peserta. Setelah lolos verifikasi sebanyak 9.814 pelamar mengikuti tes tulis, kemudian setelah lolos tes tulis sebanyak 6.809 peserta akan mengikuti tes wawancara untuk memenuhi kuota Jateng 2.423 pendamping profesional.

“Kekurangan kebutuhan tenaga pendamping profesional P3MD di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2.423 orang, dengan rincian TAPM berjumlah 20 orang, PD sebanyak 600 orang, dan PLD 1.783 orang,” jelasnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait