Terapkan Jarwo Super, Hasil Panen Naik 30 %

  • 30 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Batang – Pola tanam padi jajar legowo (jarwo) super yang diterapkan di beberapa kabupaten di Jawa Tengah mampu mendongkrak panen mencapai sekitar 30 persen per hektare. Salah satunya di Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.

“Hasil panen padi dengan pola jarwo super mampu mencapai 9,8 ton per hektare. Sedangkan cara biasa hasil panen hanya sekitar 6,6 ton,” ujar Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah, Harwanto, saat Panen Raya dan Temu Lapang Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dengan Petani, di Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Batang, Rabu (30/8).

Ia menyebutkan, Kabupaten Batang merupakan salah satu dari delapan daerah uji coba teknologi jajar legowo super. Yakni Kabupaten Klaten, Brebes, Pemalang, Pati, Sukoharjo, Sragen, dan Karanganyar dengan total luas lahan yang ditanam mencapai 1.030 hektare.

Menurut dia, varietas padi yang ditanam untuk teknologi jarwo tergantung permintaan petani, sehingga antara satu daerah dengan daerah lain berbeda. Untuk Kabupaten Batang, khususnya di Kasepuhan dengan lahan seluas 700 hektare telah diuji coba jarwo super varietas Inpari 33.

“Selain hasil panen meningkat, tanaman padi dengan teknologi jarwo juga terhindar dari wereng. Bahkan meskipun beberapa waktu lalu wilayah sini tanaman padi yang tidak dengan jarwo diserang hama cokelat, tapi padi teknologi jarwo aman,” terangnya.

Salah seorang petani, Permadi mengatakan sejak 2016 menerapkan teknologi jarwo super di lahan seluas 7.500 meter persegi mampu menghasilkan 6,3 ton atau meningkat sekitar dua ton dibanding hasil panen padi dengan cara biasa.

“Saya menanam padi dengan teknologi jarwo super diajari oleh penyuluh dan pendamping dari BPTP. Hasil panennya naik 20 persen dibanding panen sebelum jarwo super. Panen seminggu lalu menghasilkan 6,3 ton dan Bulog membeli gabah kering panen Rp 5.000 per kilogram,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP mengatakan, petani harus naik kelas atau tidak lagi hanya mengandalkan otot. Melalui mekanisasi dan penerapan teknologi di bidang pertanian, maka diharapkan kesejahteraan petani meningkat. Termasuk teknologi budidaya padi berbasis cara tanam jajar legowo di Kelurahan Kasepuhan, Batang.

“Sudah ada bukti bahwa teknologi jarwo hasilnya bagus, kemudian Bulog ikut turun untuk membeli hasil panen. Sehingga hasil akhirnya petani tersenyum,” ucapnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait