Temui Ganjar, Dirut TVRI Siap Promosikan UMKM dan Pariwisata Jateng

  • 21 Sep
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI), Iman Brotoseno menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia menyampaikan TVRI siap berkolaborasi mengangkat perekonomian dan pariwisata Jawa Tengah di tengah pandemi Covid-19.

 

“Ini silaturahmi saya dengan Pak Gubernur dalam kapasitas sebagai Dirut TVRI. Ke depan kami ingin pemprov berkolaborasi dengan TVRI,” ujar Iman Brotoseno usai pertemuan tersebut, Senin (21/9/2020).

 

Menurutnya, TVRI merupakan stasiun televisi yang memiliki konten bagus dan kreatif. Sehingga nantinya akan banyak hal yang dapat dikerjasamakan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mulai dari sosialisasi program pembangunan, termasuk UMKM dan pariwisata.

 

“Ke depan, kami ada beberapa kanal yang bisa dikembangkan untuk konten UMKM dan pariwisata. Tinggal disinkronkan dengan program pemerintah provinsi. Ada empat jam tiap hari terlepas dari program nasional,” paparnya.

 

Program tayangan tersebut juga sesuai dengan Lapak Ganjar yang ada di media sosial, untuk pengembangan UMKM.

 

“Jadi kanal ini nantinya juga seperti mempromosikan UMKM di Jateng. Ini kan masa pandemi, dan TVRI menjadi salah satu motor penggerak ekonomi melalui konten UMKM dan pariwisata,” tuturnya.

 

Menurut Iman, rencana program kanal tersebut akan segera dimulai. Setidaknya, minggu depan sudah dapat ditayangkan.

 

“Secepatnya, kalau bisa minggu depan sudah tayang. Ini memang sesuai arahan Pak Jokowi, bahwa TVRI membantu perekonomian dan pariwisata di masa pandemi,” imbuh dia.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, banyak potensi di Jawa Tengah yang perlu diangkat. Salah satunya adalah UMKM.

 

“Nantinya program kanal TVRI lebih baiknya dicover medsos. Cerita yang ditayangkan dipenggal (potong) kecil-kecil menjadi cerita yang sangat menarik,” jelasnya.

 

Ganjar berharap kekayaan Jawa Tengah dapat dieksplore sedemikian rupa oleh TVRI.

 

“Jejak digital itu dapat diikuti tanpa harus mengikuti secara live. Ini bagian dari inovasi penyiaran,” tandas Ganjar. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait