Tempat Sampah Pintar Karya Difabel Solo pun Nampang di PPI

  • 21 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

WONOSOBO – Ajang pamer inovasi dan kreativitas kembali disuguhkan dalam pagelaran Pameran Produk Inovasi (PPI), yang dikolaborasikan dengan kegiatan Wonosobo Multi Event (WME), di Alun-alun Wonosobo hingga Minggu (22/9/209) mendatang, menjadi ajang unjuk kebolehan para penyandang disabilitas.
Heru Supriyanto misalnya, pria yang keseharian berjalan dengan dibantu tongkat ini memamerkan tempat sampah pintar karya Difabel Solo Peduli. Berbeda dengan tong sampah yang membukanya mesti diinjak atau dibuka manual dengan tangan, tempat sampah buatan penyandang disabilitas itu akan membuka sendiri saat si pembuang sampah mendekat.
“Jadi, kalau kita mendekat (tutupnya) akan membuka. Kemudian kalau kita tinggalkan, akan mengeluarkan suara ucapan terima kasih dan menutup,” beber pria asal Surakarta ini, Jumat (20/9/2019).
Heru pun ingin memberikan tempat sampah buatannya kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Setidaknya, bisa ditempatkan di Kantor Gubernur, sebagai contoh. Sehingga, banyak orang yang mengetahui karya inovatif para penyandang disabilitas tersebut.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengapresiasi karya inovatif para penyandang disabilitas. Dia mengungkapkan pengalamannya saat didatangi teman-teman tunanetra. Mereka memamerkan inovasi teknologi komunikasi berupa gadget, di mana mereka yang tidak dapat melihat lingkungan sekitar tapi mampu mengetahui suasana yang ada di suatu ruangan dengan alat itu. Dengan gadget pula Gus Yasin diajarkan untuk membaca Alquran, menyanyi, dan bermain musik.
“Mereka itu inovasinya patut diacungi jempol. Beberapa hari yg lalu di ruangan saya datang teman-teman difabel dari tunanetra. Mereka mengajari saya tentang aplikasi-aplikasi dan pelajaran dari HP, mereka mengajarkan Alquran pakai HP, menyanyi, main musik pakai HP. Mereka tidak bisa melihat, tapi tahu apa yang terjadi di ruangan,” jelasnya saat membuka PPI dan WME 2019, Jumat (20/9/2019).
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, imbuh  pria yang akrab disapa Gus Yasin ini, berupaya memberikan fasilitasi kepada para difabel dalam berbagai bentuk. Mulai pembenahan kantor dan tempat-temlat umum agar ramah difabel, hingga fasilitasi lainnya. Mereka juga dilibatkan dalam perencanaan pembangunan melalui Musrenbang Provinsi Jawa Tengah.
Tak hanya karya para difabel, pameran kali itu juga dimeriahkan dengan berbagai inovasi lain, termasuk aneka olahan makanan. Salah satu yang menarik perhatian Gus Yasin adalah gaplek yang dianggap makanan ‘ndeso’, telah diolah menjadi oleh-oleh yang siap dibawa pulang wisatawan dengan kemasan yang menarik dan rasa yang mengikuti selera penikmat masa kini yang biasa disebut generasi micin.
“Saya tertarik dengan kuliner Wonosobo. Biasanya orang kalo mengatakan gaplek itu biasanya masyarakat diajak ‘kere maneh’. Ternyata tidak, dengan olahan teman-teman dari Wonosobo gaplek menjadi makanan  kuliner yang begitu nikmat,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti, Ophirtus Sumule mengungkapkan rasa bangganya karena Jawa Tengah dianggap sebagai kiblatnya inovasi. Sebanyak 186 kabupaten/ kota di Indonesia bertolak ke Jawa Tengah untuk belajar secara langsung mengenai pengelolaan inovasi.
“Saya merasa bangga 186 kabupaten/ kota ingin berkunjung dan belajar ke Jawa Tengah untuk melihat bagaimana inovasi dikelola dengan baik,” ungkapnya mewakili Menristekdikti.
Ditambahkan, potensi wilayah dapat dioptimalkan melalui pengembangan inovasi. Ophirtus menunjuk contoh Wonosobo dengan destinasi wisata yang menjanjikan dan kuliner khasnya, akan semakin terdongkrak jika terus berinovasi. Seperti inovasi pada produk makanan dengan memanfaatkan teknologi, yang bisa dijual sebagai oleh-oleh khas daerah itu.
“Jadi yang menguasai teknologi, itulah yang menguasai global,” tegasnya.
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo menyampaikan ajang pamer kreativitas dan inovasi itu menjadi semangat untuk terus mengembangkan inovasi dari berbagai sektor di kabupaten/ kota se-Jawa Tengah. Apalagi, pengunjung datang dari berbagai penjuru.
“Kami berharap kedua event ini mampu mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat dalam rangka mengangkat perekonomian masyarakat,’ jelas orang nomor satu di Wonosobo ini. (Hi/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait