Tekan Kecelakaan Kerja, Pemprov Jateng Gandeng Perguruan Tinggi  

  • 24 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menekan kecelakaan kerja.

Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, saat Pencanangan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Provinsi Jateng, bertema Kampus Berbudaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menuju Indonesia Emas 2045, di Universitas Diponegoro Semarang, Rabu (24/1/2024).

“Pencanangan bulan K3, adalah untuk memastikan dan mengimbau masyarakat akan pentingnya budaya K3,” kata Nana, di lokasi kegiatan.

Menurutnya, berdasarkan data, ada tren kenaikan kasus kecelakaan kerja pada tiga tahun terakhir. Pada 2021 ada 23 ribu kasus kecelakaan kerja, 2022 ada sekitar 25 ribu kasus kecelakaan kerja, dan 2023 ada sekitar 33 ribu kasus kecelakaan kerja.

“Sehingga perlu langkah konkret untuk mengantisipasi dan mencegah kejadian kecelakaan kerja di Jateng ini,” tutur Nana.

Dengan kondisi tersebut, imbuhnya, imbauan ke perusahaan maupun ke masyarakat di Jateng terkait dengan K3 perlu ditingkatkan. Pihaknya pun akan terus melakukan langkah edukasi di setiap kesempatan.

Tidak hanya itu, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jateng akan melakukan kerja sama dengan kampus atau perguruan tinggi untuk memberikan edukasi. Salah satunya, memaksimalkan akademisi dan mahasiswa jurusan K3 pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, untuk memberikan edukasi kepada perusahaan dan masyarakat umum.

Ia menilai edukasi sangat penting, seiring banyaknya kasus kebakaran, korsletting, kecelakaan kerja di perusahaan yang membangun infrastruktur, dan lainnya. Tentu lebih banyak pada edukasi dan imbauan.

Sementara, Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz mengamini kasus kecelakaan kerja yang setiap tahun cenderung meningkat, baik di Jateng maupun Indonesia.

“Pencanangan bulan K3 ini untuk mengingatkan kembali pentingnya kita melakukan pemeriksaan alat-alat kerja di perusahaan. Yang bekerja paham dan tahu alat tersebut, disiplin memakai pelindung diri dan sebagainya, sehingga akan meminimalkan kecelakaan kerja di perusahaan dan lingkungan perusahaan,” kata Aziz di lokasi.

Tahun ini, pihaknya akan mengenalkan lebih dulu ke mahasiswa soal K3, agar mahasiswa yang nantinya masuk dunia kerja sudah paham dengan k3. Seperti halnya, bagaimana melindungi diri agar aman, serta menyampaikan kepada pihak perusahaan jika mendapati peralatan yang tidak sesuai ketentuan.

“Kami kerja sama dengan kampus Undip. Di Undip ada Fakultas Kesehatan Masyarakat jurusan K3, ada UPT K3, teman pengawas ada materi pembelajaran yang ditambahkan di Fakultas Kesehatan Masyarakat yang pematerinya dari kami. Ini jadi pionir. Kami juga undang kampus lain. Sehingga kita bisa memasyarakatkan kaitannya dengan K3,” jelasnya.

Kerja sama ini, imbuh Azis, baru dijalin dengan Undip. Namun, nantinya akan dilanjutkan dengan kampus lain.

Untuk menekan kasus kecelakaan kerja, Aziz menuturkan, pihaknya selalu meminta pihak perusahaan agar mengecek peralatan, karena yang bertanggung jawab soal operasionalisasi alat adalah perusahaan. Kalau perusahaan tidak punya tenaga ahli kompeten, bisa meminta bantuan ke Disnakertrans Jateng, yang memiliki tenaga pengawas spesialis listrik, bencana, ketinggian, dan sebagainya.

“Kita selalu kita tingkatan edukasi ke perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan berbagai macam cara. Banyak perusahaan meminta kita dengan materi K3,” ujarnya.

Kepala UPT K3 Lingkungan Undip Bina Kurniawan mengatakan, baru tahun ini Pemprov Jateng melaksanakan kegiatan Pencanangan Bulan K3 di kampus Undip. Sekaligus momentum untuk mencanangkan Undip sebagai kampus berbudaya K3.

“Agar semua anggota di Undip bisa selamat, sehat, dan produktif. Sekaligus untuk mendukung program kami karena di Undip ada UPT K3L dan menerapkan K3 sesuai regulasi yang ada,” kata Bina, yang juga dosen Prodi K3 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip ini. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait