Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Tekan Harga Kebutuhan Pokok, Begini Strategi TPID Jateng
- 04 Mar
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng merumuskan strategi guna mengerem kenaikan harga sejumlah komoditas, di awal Ramadan 2025. Selain menyelenggarakan pasar murah, kepolisian juga akan dilibatkan untuk menindak, jika ada oknum penimbun barang.
Hal itu diungkapkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, Selasa (4/3/2025). Dia mengatakan, sejumlah komoditas seperti cabai mengalami kenaikan harga, bahkan ada yang melebihi Rp100.000 per kilogram untuk cabai rawit merah.
Oleh karenanya, mendekati hari besar keagamaan nasional (HBKN) pihaknya membuat sejumlah strategi untuk menekan harga.
“Gerakan Pangan Murah (GPM) akan dilakukan, dan pemantauan pasar, jangan sampai ada penumpukan barang jelang lebaran biar (berharap) bathi akeh (untung banyak). Maka Satgas Pangan juga (dilibatkan) turun ke lapangan untuk memantau,” urainya, seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri, secara daring.
Namun demikian, Sujarwanto memastikan ketersediaan stok bahan pangan. Ia mencontohkan, cadangan beras masih mencukupi untuk lima bulan ke depan. Karenanya, masyarakat diminta tidak panic buying.
Ditambahkan, kegiatan GPM terdekat akan dilakukan di lima wilayah pada 6-7 Maret 2025. Yakni Kabupaten Semarang, Pemalang, Kota Salatiga, Kendal, dan Purworejo.
Kegiatan tersebut melibatkan Dishanpan Jateng dan BUMD, karena fenomena harga beras, minyak dan cabai yang harganya mulai merangkak naik. Pada GPM itu, harga jual komoditas dijual lebih murah, seperti beras 11 ribu per kilogram, minyak 14 ribu per liter, cabai kemasan 250 gram seharga 15 ribu rupiah.
Sujarwanto menambahkan, upaya menstabilkan harga, sekaligus untuk menjaga tingkat inflasi. Catatan BPS Jateng, pada Januari-Februari, Jawa Tengah mengalami deflasi. Penyebabnya, bukan karena daya beli masyarakat turun. Tetapi, karena kebijakan potongan biaya listrik 50 persen. Oleh karenanya, TPID Jateng akan menjaga bilamana terjadi inflasi, agar dalam batas yang telah ditentukan.
“Karena Maret-April sudah tak berlaku lagi subsidi listrik 50 persen, maka kita yakin pasti akan ada lagi pengaruh terjadi inflasi. Berbarengan dengan itu kita akan masuki hari raya (Idulfitri),” pungkas Sujarwanto. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)