Tegas Bukan Berarti Bersuara Keras dan Bertindak Kasar

  • 25 Jul
  • ikp
  • No Comments

PATI – Melaksanakan tugas Satpol PP tidaklah mudah. Dalam menegakkan perda, Satpol PP harus berhadap-hadapan dengan rakyat. Ketegasan yang dilakukan Satpol PP seringkali sudah dicap masyarakat sebagai tindakan garang dan berlebihan.

“Saya yakin, itu sesuatu yang dirasakan tidak nyaman oleh saudara (Satpol PP) semua. Maka dari itu, Satpol PP harus terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Lakukan tugas dengan profesional dan proporsional,” pesan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono saat menjadi Inspektur Upacara dalam Pembukaan Jambore Satpol PP di Lapangan SD Negeri Jollang, Kamis (24/7/2019).

Satpol PP memang harus tegas dalam menghadapi masyarakat untuk menegakkan perda. Namun, Sekda Sri Puryono menggarisbawahi, tegas tidak boleh diartikan bersuara keras atau bahkan bertindak kasar. Tegas bisa dilakukan dengan santun dalam bersuara dan bersikap.

“Maka terapkanlah pendekatan kultural agar lebih simpatik. Artinya, pendekatan humanisme itu mesti dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat betul-betul dapat dirasakan secara baik dan terasa sangat nguwongke liyan,” jelasnya.

Mental berdedikasi dan berintegritas, imbuhnya, wajib dimiliki setiap individu Satpol PP sebagai kekuatan dalam melakukan pendekatan yang humanis.
Di samping itu, Satpol PP dapat aktif dan memberdayakan masyarakat dalam menegakkan perda. Harapannya, bisa sekaligus menjadi sarana sosialisasi, sehingga masyarakat taat pada regulasi dan pelanggaran perda bisa ditekan.

“Bagi saya, edukasi seperti ini juga bagian dari wujud sikap peduli dan edukasi Satpol PP kepada rakyat,” tandasnya.

Pada kegiatan Pembukaan Jambore Satpol PP tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan RTLH senilai Rp 10 juta kepada Sukimin, warga Desa Sitiluhur dan penyerahan bibit sirsat dan bibit jambu biji masing-masing sebanyak 250 batang. (Humas Jateng)

 

Berita Terkait