Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Makin Jadi “Style”

  • 31 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Selain pemprov, penghargaan WTP juga diberikan kepada 32 pemerintah kabupaten/ kota.

Ke-32 pemerintah kabupaten/ kota itu adalah, Kota Pekalongan, Surakarta, Semarang, Salatiga, Magelang, Kabupaten Semarang, Cilacap, Banjarnegara, Grobogan, Sragen, Karanganyar, Tegal, Blora, Pemalang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Pati, Jepara, Magelang, Batang, Kebumen, Demak, Kudus, Kendal, Sukoharjo, Purbalingga, Boyolali, Wonogiri, Pekalongan, dan Banyumas.

Penyerahan penghargaan WTP dilakukan saat Rapat Koordinasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Daerah se-Jawa Tengah di Hotel Novotel, Rabu (31/10). Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP diberi kesempatan memberikan penghargaan WTP kepada bupati/ wali kota yang hadir.

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi capaian tersebut. Kendati begitu dia memberi peringatan kepada kepala daerah untuk mewaspadai celah korupsi di era digital.

“Saya senang dan bangga karena ada perbaikan kualitas, membangun kesadaran diri melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik. Yang makin hari makin jadi style. Seolah kalau belum memperoleh WTP, punya beban tinggi,” tegasnya.

Ganjar berharap penghargaan ini mampu mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan target, jika selama ini pemerintah daerah hanya berorientasi menciptakan good government harus diubah menjadi clean government. Karena clean government-lah yang diharapkan masyarakat saat ini.

“Kita harus belajar dan berbagi. Saya juga masih belajar pada level desa dan kabupaten. Dari ilmu-ilmu baru yang muncul di dunia. Mau tidak kita melakukan itu? Satu persatu catatan dari Kemenkeu kita perbaiki,” kata Gubernur.

Untuk menciptakan clean government, menurutnya memang berat karena bakal berhadapan dengan oknum dan nafsu pribadi. Terlebih saat ini ruang-ruang tindak koruptif juga semakin mengikuti perkembangan zaman era digital. Dia mencontohkan, untuk menghindari korupsi beberapa waktu lalu semua orang mendorong agar dilahirkan e-katalog, namun itupun masih terbuka celah untuk korupsi.

“Kita harus melakukan pertaubatan nasional yang bisa diaplikasikan dengan sistem. E-katalog itu membantu, tapi sudah ada yang menemukan cara terbaik korupsi dari e-katalog, yaitu lewat komunikasi bawah tangan. Maka jaga diri, spiritualitas, ingat keluarga,” tegas mantan anggota DPR RI ini.

Sementara itu, Kakanwil DJPb Jateng Sulaimansyah mengatakan penghargaan tersebut sekaligus untuk memperkuat sinergitas antarpemda dalam menciptakan kepercayaan masyarakat pada pemerintah.

“Karena bisa menilai langsung uang masyarakat ini untuk apa saja. Akan terbangun komitmen dan semangat bersama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar Pranowo bersama pegawai Kanwil DJPb Jawa Tengah juga mengenakan pita hitam di lengan kiri, sebagai wujud empati pada pegawai Kemenkeu yang menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

 

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait