Tanpa Akuntan Terpercaya, Negara Kocar-Kacir 

  • 14 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Profesi akuntan sangat penting dan dibutuhkan di berbagai bidang, baik di pemerintahan maupun swasta. Tanpa akuntan negara akan kocar-kacir. Begitu pula perusahaan atau sektor swasta tanpa akuntan akan berantakan.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberi sambutan pada puncak peringatan 60 Tahun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Hotel Crowne Semarang, Kamis (14/12). Karenanya, akuntan dituntut berdedikasi, profesional, dan bisa dipercaya.

“Profesi akuntan harus didasari disiplin, dedikasi, keahlian, dan trust atau kepercayaan. Tanpa trust menyebabkan profesi itu kurang mendapat penghargaan, bahkan sebesar apapun perusahaan tanpa akuntan yang disiplin, dedikasi, dan trust akan bubar,” ujar Wapres.

Wapres menjelaskan, akuntan merupakan profesi yang membutuhkan kerahasiaan. Pemegang rahasia perusahaan ada di tangan akuntan, demikian pula rahasia negara. Para akuntan akan mengetahui bagaimana cashflow negara/perusahaan, termasuk mengenai keuangan negara lancar atau tidak, bermasalah atau tidak. Akuntan tidak hanya mencari kesalahan, tapi juga dapat memperbaiki keuangan suatu perusahaan atau lembaga.

“Tanpa akutan yang baik, kita tidak bisa menemukan arah yang baik. Peran akutan tidak hanya mencari kesalahan meski mencari penting untuk menemukan kebenaran. Tetapi juga menunjukkan jalan yang lurus serta bagaimana mengelola keuangan secara baik,” terangnya.

Profesi akuntan sangat dinamis, terlebih pada era kemajuan teknologi informasi seperti saat ini. Adanya beragam aplikasi akuntasi, mereka bisa membuat dan menutup keuangan bisa setiap minggu atau bulan dengan mudah dan dalam waktu singkat, sekaligus mengetahui rugi atau laba.

“Pada masa ini, akuntan akan lebih terbantu dengan teknologi. Maka dari itu, dinamika akuntan kedepan bergantung pada sistem teknologi dan etika akuntan. Teknologi menjadi tantangan bagi profesi akuntan sekarang dan masa yang akan datang,” kata Kalla.

Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI Mardiasmo mengatakan, sebagai organisasi profesi, IAI secara inklusif hampir di seluruh bidang kehidupan untuk memastikan terciptanya transparansi dan akuntabilitas di Tanah Air. Dalam kerangka IAI for Society telah menginisiasi beragam aktivitas yang ditujukan menyebarkan nilai-nilai keprofesian bagi kemaslahatan publik.

Salah satu program strategis adalah pilot project implementasi akuntansi dalam pelaporan dana desa. Membantu aparat desa menyusun pelaporan dana desa secara transparan dan akuntabel seperti yang diamanatkan UU Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa.

Mardiasmo yang juga Wakil Menteri Keuangan RI itu menyebutkan, sekitar 6.000 desa dari total 7.000 desa yang ada di Jateng telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan pengelolaan keuangan desa, melalui keterlibatan IAI Wilayah dan IAI Kompartemen Sektor Publik. Selain itu, IAI telah menyelenggarakan aktivitas pelatihan terkait dana desa pada lebih dari 30.000 aparat desa di seluruh Indonesia.

“Jumlah ini akan terus tumbuh seiring dengan upaya IAI meningkatkan literasi akuntansi ke seluruh stakeholder melalui program akuntan masuk desa. IAI akan terus berupaya membuat akuntansi bisa dipahami oleh aparat desa untuk memastikan keberlanjutan program pembangunan yang efisien dan berkualitas,” bebernya.

Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP menambahkan, dalam konteks pengelolaan keuangan negara, para bupati, walikota, serta pejabat di Provinsi Jateng sepakat jika GRMS, khususnya bagian keuangan, dielektronikkan. Kemudian melakukan penyusunan, dan bagian pencegahan KPK sepakat untuk mendampingi.

“Saya sampaikan kepada presiden, bisa tidak kebijakan laporan keuangan di tingkat desa dibuat sederhana, meski kapasitas SDM masih kurang. Jika ini bisa maka kira-kira produk tidak akan menjerat mereka,” terangnya.

Selain pengelolaan keuangan di pemerintahan, kata Ganjar, peran profesionalisme akuntan di sektor swasta juga sangat diperlukan sebagai upaya pencegahan korupsi di berbagai bidang.

“Mudah-mudahan pengeloaan keuangan kita lebih baik dan memberi dampak terhadap kejayaan negara,” harapnya.

Selain digelar seminar nasional, pada puncak peringatan 60 Tahun IAI bertema”Kejayaan Akuntan Profesional Kejayaan Negeri” itu, juga dilakukan penyerahan buku 60 tahun IAI kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada pula penganugerahan Akuntan Award kepada Wakil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Bahrullah Akbar, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Gubernur Jawa Timur Sukarwo, dan Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait