Tanamkan Ideologi Pancasila = Investasi

  • 29 Apr
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – “Apa cekelane (pegangan, red) anak cucu kita kalau kita tidak merawat ideologi bangsa?”

Pertanyaan bernada khawatir itu dikemukakan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat acara Caring For Nation Kolaborasi Ikatan Alumni (Ika) Undip dan Keluarga Alumni Gajahmada (Kagama) di halaman Gedung Ghradhika Bhakti Praja, Sabtu (29/4). Dia yang juga Ketua Umum Kagama ingin membangun kesadaran, “investasi” penanaman ideologi Pancasila harus dilakukan terus menerus. Tidak hanya dibangku sekolah dasar maupun menengah, tapi juga di perguruan tinggi. Undip salah satunya yang patut dicontoh karena penanaman ideologi Pancasila masih terus dilakukan di kampus tersebut.

“Saya senang Prof Yos (Rektor Undip, red) sudah menyampaikan posisi perguruan tinggi tidak pernah berhenti mengajarkan ideologi bangsa dan negara. Ini investasi yang sangat panjang yang tidak boleh berhenti. Karena problem itu nanti akan membuat rentan ditarik ke kiri dan ke kanan, dan kemudian akan memengaruhi seluruh keputusan politik di seluruh sektor. Kalau kemudian kita tidak rawat itu terus, mengerikan juga, ” urainya.

Perguruan tinggi, lanjut Ganjar, sangat bisa membantu penanaman ideologi bangsa, baik dari civitas akademinya, maupun dari para alumninya. Banyak cara untuk menanamkannya. Salah satunya melalui kegiatan Caring For Nation yang penyelenggaraannya berkolaborasi antara Kagama dan Ika Undip.

“Program Caring For Nation saya kira program riil. Ada funbike dengan 2.000 lebih peserta. Aku ora mbayangke. Mudah-mudahan itu bentuk keguyuban yang akan kita bangun. Kemudian lomba band antar SMA/SMK yang memberi wadah dalam mengekspresikan apa yang menjadi kehendaknya. Biasanya olahraga dan seni menarik untuk anak muda daripada mereka ke narkoba atau jadi hoaxer-hoaxer,” jelas mantan anggota DPR RI itu.

Caring For Nation juga memberi ruang bagi UMKM untuk memasarkan hasil karyanya. UMKM mesti difasilitasi karena menurut Ganjar, mereka mempunyai kekuatan yang dahsyat dalam dalam membangun kemandirian ekonomi.

“Maka kalau ada program, katakan dari pemprov, cyber UMKM terus kemudian nanti dibuat juga e-gov, e-marketing, juga kemudian orang bisa transaksi, mudah-mudahan nanti bisa tune in, bisa ketemu para penjual yang tidak hanya menjual secara biasa saja tapi naik kelas secara online,” kata dia.

Dalam kegiatan itu juga ada pasar murah. Warga tidak mampu bisa membeli paket sembako senilai lebih dari Rp 50.000 hanya dengan Rp 27.000. Paket itu berisi minyak goreng 1 liter, beras 2,5 kg, dan gula pasir 1 kg. Kegiatan sosial lainnya adalah donor darah. Ganjar berharap, kegiatan serupa dapat diikuti oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi yang lain. Sehingga, memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat maupun pembangunan.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait