Tampil di Inacraft, Produk Tenun Asal Cilacap Makin Menarik Dipadu dengan Sashiko

  • 03 Oct
  • ikp
  • No Comments

JAKARTA – Ajang Inacraft on October berlangsung dari 2-6 Oktober 2024. Nah, di Paviliun Jawa Tengah, Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), ada koleksi kain tenun, yang tampil lebih menarik dipadu dengan teknik Sashiko. Seperti apa itu?

 

Tenun merupakan warisan pembuatan Wastra (kain) yang telah temurun ada di nusantara. Di tangan perajin asal Cilacap, Indira Ariyanto, kain tenun buatannya diperinsah dengan teknik jahit asal Jepang Sashiko, yang berarti “tusukan kecil”. Bahkan, produk kerajinannya sempat dipesan konsultan fesyen asal Jepang Yoshio Yokobori.

 

“Jadi itu tekniknya Sashiko kita gambar dulu polanya. Kemudian kita jahit satu persatu. Prosesnya memakan waktu dua sampai tiga bulan. Kalau ditambah dengan proses tenun ya sampai empat bulan. Karena kita masih memakai alat tenun bukan mesin dan pewarnaan alami,” tutur Indira, Kamis (3/10/2024).

 

Ia bercerita, sempat mandek saat Covid-19. Kini setelah wabah berlalu, Indira bertekad meneruskan usahanya.

 

Dengan dukungan dari Dekranasda Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, ia berkesempatan ikut beberapa pameran. Hal itu membuat ceruk konsumen, dan jejaring produsen meluas.

 

“Dulu pernah dipesan oleh Yoshio Yokobori untuk tenunnya sekitar 300 meter. Sekarang dengan pameran, kita banyak bertemu pelanggan baru. Karena kalau hanya lewat sosmed dan daerah saja tidak bisa,” ucapnya.

 

Untuk harga tenun sashiko, dipatok mulai harga Rp 1.250.000. Hal itu bergantung dengan benang yang dipakai untuk teknik tersebut. Semakin mahal, seperti benang sutera, maka harganya pun menyesuaikan.

 

“Sekarang kita punya pelanggan dari Singapura dan Malaysia, yang memesan tenun untuk seragam kustom. Harapannya, event seperti ini tetap ada, agar UMKM semakin kuat,” pungkas Indira. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait