Tak Usah Panik, Tetap Waspada

  • 06 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Magelang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika meramalkan, hingga Februari 2018 nanti, Indonesia masih akan terus mengalami musim hujan. Karenanya, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meminta masyarakat yang bertempat tinggal dimana pun untuk siap menghadapi bencana.

Saat kegiatan Pengembangan Forum Pengurangan Risiko Bencana dengan 12 Kabupaten di Jawa Tengah, di tempat pengungsian sementara Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung, Selasa (5/12), Ganjar menyampaikan, pihaknya kini sering mendapatkan informasi cuaca melalui whatsapp dari BMKG. Sehingga, kondisi cuaca buruk bisa diketahui lebih awal.

Dia menunjuk contoh, saat terjadi siklon belum lama ini, BMKG sudah menginformasikan jika pada akhir Oktober akan terjadi ancaman siklon tropis anggrek, dilanjutkan siklon tropis bakung. Kemudian siklon tropis cempaka, dan terakhir dahlia. Penamaan siklon tersebut menjadi otoritas BMKG. Awal nama-nama siklon tersebut merupakan urutan abjad.

“Mengapa diberi nama-nama bunga? Agar psikologis masyarakat tidak takut dan mudah diingat, tetapi harus tetap siaga,” tutur Ganjar.

Meski siklon berada di laut, dia mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di mana pun, mesti tetap waspada. Masyarakat harus menganggapnya bahaya.

“Yang tinggal di darat bagaimana? Bahaya. Semua harus menganggap bahaya, agar semua siaga. Tapi jangan menakut-nakuti,” kata mantan anggota DPR RI ini.

Apabila terjadi cuaca buruk dan membahayakan, imbuh gubernur, masyarakat juga harus tahu ke mana menyelamatkan diri. Tempat-tempat penyelamatan diri dan cara menyelamatkan diri, wajib diinformasikan BPBD dan relawannya kepada masyarakat dengan baik.

“Kalau terjadi banjir, segera lari ke sana (misalnya). Nanti tim tanggap darurat langsung siap. Didata nama warganya. Form disiapkan seperti daftar hadir. Daleme pundi, wargane pinten, nomor telepon berapa. Nanti kumpul di sana ya. Tidak usah panik. Kasih makan, minum. Dapur dan tim kesehatan disiapkan,” bebernya.

Ganjar mengatakan, semua itu bisa dilakukan apabila sering melakukan pelatihan pengurangan risiko bencana. Karenanya, penyiapan masyarakat dalam menghadapi bencana tak pernah putus dilakukan.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait