Tak Sekadar Sampaikan Informasi

  • 11 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Purbalingga – Sejumlah orang tengah tampak tengah asyik berbincang mengenai pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 27 Juni 2018 mendatang. Tiba-tiba, salah satu di antaranya berusaha mempengaruhi rekan lain untuk memilih calonnya.

Ada yang tak merespons, namun ada pula langsung berusaha meminta imbalan atas pilihannya itu. “Masalah milih iku gampang, sing penting kiye fulus (uang),” ujar si A.

Mendengar jawaban tersebut, pembicaraan langsung berkembang. Sanggahan terhadap politik uang pun dilayangkan. Satu di antaranya justru apatis, dan memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada mendatang. “Inyong wegah milih. Nek wis dadi pemimpin, padha kelalen,” kata si B.

Pada akhirnya keriuhan itu ditengahi oleh seorang tokoh masayarakat yang menjelaskan jika partisipasi warga dalam Pilgub mendatang sangat penting. Sebab, Pilgub akan memilih pemimpin Jawa Tengah lima tahun mendatang. Karenanya, masyarakat Jawa Tengah harus menyukseskan Pilgub Jateng 2018 yang Becik tur Nyenengke. Becik artinya pilgub berjalan bersih, tidak ada money politic, berkualitas, bermutu petugas dan masyarakatnya, serta berintegrasi, yang jadi menepati janji. Sedangkan nyenengke artinya pilgub aman, tidak ada fitnah dan tidak ada isu SARA.

Sosialisasi mengenai Pilgub tersebut disampaikan Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Purbalingga pada kegiatan Nonton Bareng Bersama Masyarakat Purbalingga dan Plt Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi, di Lapangan Desa Kedunglegok, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Selasa (10/4). Hujan yang mengguyur malam itu tidak menyurutkan masyarakat desa Kedunglegok datang ke lapangan untuk menyaksikan pertunjukan kesenian dan layar tancap.

Plt Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko sangat mengapresiasi pertunjukan kesenian tradisional ini yang dimainkan FK Metra Kabupaten Purbalingga. Menurutnya, kesenian tradisional masih banyak penggemar tidak hanya dari kalangan orang tua, namun juga anak-anak muda, termasuk pertunjukan kesenian calung yang ditampilkan anak-anak muda itu. Hal tersebut menandakan generasi muda terus melestarikan kesenian tradisional, sehingga akan tetap exist dan tidak akan punah.

“Kesenian-kesenian tradisional yang masih hidup di tengah-tengah kita masih banyak penggemarnya. Dan yang sungguh menggembirakan justru yang tampil para anak-anak muda ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah Dadang Somantri mengatakan pihaknya sengaja memilih media kesenian tradisional untuk sosialisasi, mengingat belakangan ini seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, silaturahmi di antara masyarakat cenderung memudar. Kebanyakan masyarakat merasa lebih asyik berkomunikasi dengan gadget.

Karenanya, pertunjukan seni budaya dengan menonjolkan kearifan lokal mesti lebih sering ditampilkan karena selain menjadi media penyampai informasi, juga mempererat dan mendekatkan silaturahmi warga.

“Kegiatan malam ini disamping untuk menguri-uri budaya kegiatan seni tradisional, juga mengangkat bagaimana kita menyampaikan informasi dalam bentuk lain. Apalagi sekarang anak-anak zaman now lebih familier dengan gadget. Sekarang kita melihat dan kita akan mengenang bagaimana orang tua kita dulu menikmati informasi melalui sajian-sajian yang sangat berbudaya dan nilai-nilainya sangat luhur, dan ini bisa membangun karakter kita,” katanya.

Dadang menambahkan penyampaian informasi melalui media kesenian tradisional juga bisa untuk melawan berita-berita bohong atau hoaks yang justru sekarang ini banyak beredar melalui media-media teknologi informasi.

“Melalui media ini, informasi-informasi itu sudah tersaring dan terklarifikasi. Sehingga yang disampaikan kepada masyarakat benar adanya, tidak ada tambahan-tambahan atau berita-berita yang dibumbui,” ujarnya.

Usai penampilan FK Metra, diputar film utama Soekarno, yang diawali dengan penayangan iklan layanan masyarakat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Antara lain, IVA Test, Jawa Tengah dalam Genggaman, Pariwisata Jawa Tengah, dan Hoaks.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng/ Di, Diskominfo Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait