Tak Percaya Mampu Mainkan Sepakbola Api

  • 25 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Temanggung – Bertemu dengan lawan tunggalnya, yaitu Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwo, Gubernur Ganjar Pranowo SH MIP tampak percaya diri memasuki arena pertandingan di lapangan futsal Pondok Pesantren Karang Santri Temanggung, Sabtu (25/11) sore. 

Riuh tepuk tangan dan sorak sorai penonton di sekitar lapangan seolah menjadi penyemangat kedua pemain saling berebut, menggiring, dan menendang api yang berpijar. Tanpa raut takut, gubernur dan kapolres saling berebut bola api hingga akhirnya bola menggelinding masuk gawang Kapolres.

Gol semata wayang hasil tendangan Kapolres mengakhiri pertandingan pembukaan turnamen sepak bola api Kapolres Cup 2017 itu. Pertandingan yang berlangsung singkat atau kurang lebih lima menit itu, tidak hanya dihadiri para santri dan pengasuh ponpes, tapi juga disaksikan Bupati Temanggung beserta wakilnya, Bambang Sukarno dan Irawan Prasetyadi, serta Forkopimda setempat.

Kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke- 83 Kabupaten tersebut, sengaja diselenggaran sebagai upaya menjaga budaya santri sekaligus melestarikan budaya nusantara. Peserta tidak hanya para santri dan Banser NU, tapi juga anggota Polres Temanggung, sehingga suasana pertandingan berlangsung seru.

Usai melakoni sepakbola api, gubernur mengaku hampir tidak percaya mampu menjadi pemain sepakbola api. Meskipun menendang bola yang membara dengan telanjang kaki, ternyata kakinya tidak terbakar atau tetap utuh, tidak gosong, apalagi melepuh.

“Kalau nonton hampir tidak masuk akal, tapi tadi didoakan kiai dan ternyata doanya ampuh. Kaki tidak merasa panas tapi anget,” ujarnya.

Menurut Ganjar, sepakbola api merupakan permainan unik, karena tidak semua bisa bahkan berani bermain sepakbola asli nusantara ini. Jika di daerah-daerah lain juga ada banyak pegiat maupun pemain sepakbola api, maka itu bisa dipertandingkan dengan beberapa daerah sehingga akan menjadi tontonan dan menarik wisatawan.

Pada sepakbola api, lanjut dia, selain terdapat spirit olahhraga juga ada spirit melestarikan tradisi budaya nusantara. Apabila ini dikemas dengan bagus, kemudian permainannya diabadikan lalu diviralkan melalui media sosial, bukan tidak mungkin akan membikin orang penasaran. Wisatawan dalam maupun luar negeri akan tertarik untuk datang dan melihat.

“Mudah-mudahan ini menjadi tradisi yang bisa didorong. Kita informasikan ke dunia bahwa ada sepakbola menarik dan unik di persepakbolaan Indonesia,” imbuhnya.

Senada dikatakan Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwo. Diselenggarakannya turnamen sepakbola api sebagai salah satu acara untuk memeriahkan HUT ke-183 Kabupaten Temanggung, serta cara untuk merawat dan melestarikan tradisi warisan leluhur.

“Ada piala dan uang pembinaan yang kami berikan dalam ajang ini. Semoga ini akan bisa dilakukan rutin dan bisa jadi daya tarik wisata,” terangnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait