Tak Lagi Sulit Pulang Karena Gelombang Tinggi

  • 12 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Lion Air berhasil melakukan penerbangan perdana ke Bandara Dewandaru Karimunjawa dari bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat (12/10/2018) dengan pesawat ATR 72-600. Dengan penerbangan tersebut, diharapkan lebih mendongkrak kunjungan wisata di pulau yang termasuk wilayah Kabupaten Jepara itu.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang melepas penerbangan tersebut menyampaikan bakal terus menggenjot promosi dan pembangunan untuk menarik wisatawan ke sana. Dia sudah memimpikan jadwal penerbangan reguler rute Semarang – Karimunjawa. Meski beberapa maskapai menggarap rute tersebut, namun masih perlu untuk lebih didorong. Untuk melayani penerbangan itu, Lion Air Group bakal menggunakan maskapai Wings Air.

“Wings Air kita minta untuk terbang tiap hari, mudah-mudahan sukses. Sekaligus kita memromosikan,” katanya saat diwawancarai di Bandara Ahmad Yani.

Ditambahkan, kesuksesan transportasi memang terletak pada ramai dan tidaknya masyarakat yang menggunakan. Jika dilihat potensi daerah tujuan, yakni Karimunjawa, Ganjar yakin penerbangan yang dilakukan setiap hari akan sukses dan meningkatkan jumlah wisatawan.

“Ini tempat yang sangat menarik, diving resort bagus, taman lautnya bagus, kalau transportasinya bagus maka ini akan menyelesaikan banyak persoalan,” ujarnya optimistis.

Melalui jalur lintas udara, diharapkan tak ada lagi keluhan dari pelancong yang tidak bisa pulang, karena terhambat tingginya gelombang laut.

“Yang selalu terjadi kan seperti itu. Dan (jalur) udara menjadi solusi orang untuk bisa bolak balik,” ungkap Ganjar.

Gubernur menambahkan, pihaknya terus berupaya menjadikan Karimunjawa sebagai primadona wisata laut sekelas Bali, Lombok maupun Labuan Bajo. Terlebih, Karimunjawa merupakan satu dari empat destinasi wisata andalan Jawa Tengah yang mendapat prioritas dari pemerintah pusat, selain Candi Borobudur, Dieng dan wisata sejarah Sangiran. Jika transportasi sudah terakses dengan baik, tinggal peningkatan fasilitas.

“Karimunjawanya mesti diperbaiki agar orang makin minat datang. Fasilitas, bandara mesti dikembangkan termasuk yang Dewandaru. Maka itu perlu penambahan runway. Ini tugas saya ke Pak Menteri Perhubungan,” tutur mantan anggota DPR RI ini.

Tak kalah pentingnya, imbuh gubernur, sumber daya manusia di Karimunjawa mesti disiapkan agar mampu mengelola daerahnya saat kunjungan wisatawan semakin meningkat. Terutama terkait kesiapan menyelenggarakan acara.

“Yang di sini juga sudah siap. Maka berikutnya adalah membuat event yang ada di sana agar orang bisa berdatangan dan mereka tertarik untuk itu,” katanya.

Ganjar mengungkapkan, beberapa investor asing tertarik untuk membantu pengembangan pariwisata di Karimunjawa. Dengan catatan tidak ada lagi kendala listrik, energi dan Infrastruktur.

“Lanskap sudah kita siapkan, reviu sudah kita siapkan. Nanti kita minta bupati untuk lebih aktif. Ada beberapa teman dari luar negeri, kita coba tawarkan mau tidak investasi pariwisata,” tandasnya.

Sementara itu President and CEO Lion Air Group Edward Sirait mengaku siap menambah jadwal flight jika penerbangan itu cukup diminati masyarakat. Terlebih dengan jarak tempuh dari Semarang hanya 30 menit.

“Saat ini tiket rute Karimunjawa-Semarang dijual dengan harga Rp 460.600. Kemudian untuk rute Semarang-Karimunjawa hanya Rp 407 ribu. Untuk jadwal kita terbang regular (daily) atau tiap hari berangkat pukul 11.20 WIB,” katanya.

Pesawat ATR 72-600 itu berkapasitas 72 seat (dari Semarang), sedangkan berangkat dari Karimunjawa berkapasitas 50 orang.

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait