Tak Cukup Hanya Menindak Pelaku Teror

  • 18 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengapresiasi kinerja aparat keamanan yang telah bekerja keras mencegah dan menangani berbagai aksi terorisme, radikalisme, dan kekerasan lain yang mengancam keamanan dan ketenteraman bangsa.

Saat Halalbihalal dan Halaqah Ulama bertema “Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Jateng”, di Hotel Syariah Solo, Rabu (18/7), gubernur menyampaikan, kejadian baku tembak di Kaliurang Yogyakarta, beberapa hari lalu, bukan berarti aparat melakukan penyerangan. Tapi justru aparat keamanan proaktif mendeteksi potensi radikalisme dan terorisme yang ada. Langkah itu pun sebenarnya hasil dari pengintaian satu-persatu terduga oleh aparat agar tidak merugikan orang ataupun pihak lain.

“Forum ini menjadi penting untuk ngonceki atau mengupas tuntas apa yang terjadi. Sehinga nantinya perlakuan kita terhadap mereka tidak seragam dan bisa cespleng. Ini harapan kita,” ujarnya.

Dalam acara yang dirangkai dengan FGD analalisis dinamika politik, ideologi, wawasan kebangsaan, dan kemasyarakatan itu, Ganjar menyebutkan, aparat keamanan telah bekerja serius menangani aksi radikalisme yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Terlebih kondisi politik dunia saat ini sedang bergerak luar biasa. Seperti Jazirah Arab jauh lebih parah, Yaman, Suriah, dan Irak

“Beberapa negara tersebut ada problem ideologi, energi dan psikologi. Kondisi tersebut akhirnya memunculkan tindakan-tindakan yang luar biasa,” katanya.

Mantan anggota DPR RI itu berharap, kegiatan halaqah ulama rutin diselenggarakan dengan agenda lanjutan. Misalnya pada pertemuan pertama membahas tuntas tentang radikalisme, lalu terkait metode-metode penanganan dan seterusnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengatakan, ancaman paham radikal sangat mencemaskan. Terlebih paham itu sudah menyebar ke berbagai lini kehidupan. Termasuk lembaga pendidikan, kantor pemerintah.maupun swasta, bahkan masjid.

“Semua ini harus diantisipasi jangan sampai radiikalisme makin merebak dan merugikan Indonesia, bahkan merugikan Islam,” bebernya.

Menurut Darodji, kepedulian semua pihak khususnya pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi sekaligus menghilangkan paham radikalisme sangat dibutuhkan. Tidak cukup hanya menindak aksi-aksi terorisme. Sebab menangkap, mengadili dan memenjarakan seorang teroris teryata dapat melahirkan puluhan bahkan ratusan teroris baru.

Ia menyebutkan, sambil melaksanakan penindakan yang lebih efektif- humanisme, perlu dikedepankan bermacam langkah pencegahan dalam menghadapi paham radikal. Selain itu, dalam rangka antisipasi dan melawan radikalisne perlu dilakukan gerakan yang massif, sistematis, dan terstruktur dari berbagai pihak, yakni masyarakat, pemerintah, penegak hukum, dan ormas Islam.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait