Tahun Terakhir Pimpin TP PKK Jateng, Atikoh Ingatkan Ketahanan Keluarga Pondasi Negara

  • 21 Feb
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo mengajak kader bersinergi dengan pemerintah, yang gencar menurunkan kemiskinan dan memupus stunting.

Hal itu disampaikan Atikoh, saat memberi sambutan pada Rakor Pembina Tim Pembina Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Aula Gotong Royong Dispermasdesdukcapil Jateng, Selasa (21/2/2023). Acara itu dihadiri pula oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Ketua TP-PKK dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Memasuki tahun terakhirnya mengabdi sebagai Ketua TP PKK JAteng, Atikoh mengingatkan mengenai ketahanan keluarga yang menjadi pondasi negara.

“Kita keroyok bareng-bareng pengentasan kemiskinan di tingkat keluarga. Karena jika keluarga kuat, insyaallah pondasi ekonomi nasional akan terbantu,” ujarnya.

Oleh karena itu, Atikoh mengajak seluruh kelompok kerja (Pokja) PKK menyelaraskan program dengan kebijakan pemerintah nasional dan daerah. Selain itu, Atikoh mengandalkan langkah kolaborasi baik dengan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), Baznas guna menjalankan program pemberdayaan keluarga.

Atikoh menyebut beberapa program pemberdayaan ekonomi keluarga yang bekerja sama dengan Baznas Jateng. Seperti pelatihan binatu, pelatihan boga, hingga pembuatan kerajinan bambu.

Pelatihan-pelatihan yang menyasar kader PKK dari golongan tak mampu itu, diharapkan memperbaiki ekonomi keluarga. Pada akhirnya, peserta pelatihan mampu naik kelas dan menjadi muzaki, bukan lagi mustahik.

Program lain adalah pencegahan kekerasan rumah tangga, penurunan angka kematian ibu dan anak, serta pencegahan perkawinan usia anak. Lain dari hal itu, edukasi kesehatan keluarga mengenai pola makan sehat, dan pola asuh berwawasan Pancasila pun mutlak dilakukan.

“Karena semua itu akan bermuara dan terintegrasi. Misal pernikahan tangga akan ada KDRT yang juga memengaruhi ketahanan keluarga, terjadi kemiskinan dan stunting,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, PKK selama ini telah membantu upaya penurunan kemiskinan dan stunting. Hal ini terbukti dengan berbagai terobosan yang dilakukan kader PKK dalam menguatkan ekonomi keluarga.

Seperti pelatihan rias pengantin, memasak di Blora. Promosi gratis bagi UMKM di Kendal dan program penurunan kemiskinanyang disupport seluruh OPD di Banyumas.

“Selama empat tahun kita berhasil menurunkan stunting dengan luar biasa, kita (Jateng angka stunting 20,9 persen) jauh lebih bagus dari angka nasional (21,6 persen) berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia. Dan angkanya akan lebih rendah jika menggunakan data EPPGBM,” jelasnya.

Hal tersebut merupakan buah dari berbagai kebijakan, di antaranya Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, penerapan micro targeting, peningkatan produktivitas ekonomi perempuan, pembentukan tim penurunan stunting, dan gerakan Jo Kawin Bocah.

“Pengalaman ibu-ibu (kader PKK) pasti akan bisa ngebut soal itu. Selamat bekerja bapak ibu,” pungkas Ganjar. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait